RENUNGAN EDISI TAHUN BARU 1 JANUARI 2025 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2025 " Membangun Karakter Ilahi "

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Senin, 30 Desember 2024

RENUNGAN EDISI TAHUN BARU 1 JANUARI 2025

 RENUNGAN HARIAN





RENUNGAN SENIN
Bacaan: YOEL 2:1-17

Bacaan Setahun: Wahyu 17-19

Nas: Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Ia menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. (Yoel 2:13)


Mengoyak Hati

Siapa yang siap menghadapi bencana? Bencana datang secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan, sehingga tidak seorang pun dapat menunda atau membatalkannya. Bencana juga tidak memilih korbannya. Karena itu, mendapatkan peringatan akan terjadinya bencana dan terhindar darinya merupakan anugerah luar biasa.

Yoel memberi gambaran dahsyatnya hari kedatangan Tuhan. Gelap gulita dan kelam kabut, serbuan pasukan belalang, petaka yang dapat membuat pendengarnya bergidik. Yoel juga mendorong umat untuk meratap, berkabung, dan berpuasa. Dalam perikop yang kita baca, seruan pertobatan kembali dinyatakan dengan lebih tegas, yakni bahwa ratapan dukacita dilakukan bukan dengan sekadar mengoyakkan pakaian melainkan mengoyakkan hati. Puasa, ratapan, dan segala macam bentuk penyesalan tidak berarti apa-apa tanpa adanya perubahan hati.

Seruan pertobatan bukan ancaman, bukan pula kebencian untuk merenggut sukacita. Karena itu, malang jika kita menanggapi utusan Tuhan yang menyerukan pertobatan dengan penolakan apalagi kemarahan. Sebaliknya, kita patut bersyukur Allah mengirimkan utusan yang menjembatani terbukanya berkat dan perkenan-Nya. Dengan demikian, kita masih berkesempatan untuk terhindar dari penghukuman dosa. Seruan pertobatan hendaknya membuat kita mengingat konsekuensi fatal dari dosa untuk kemudian kita sikapi dengan hikmat: mereformasi diri, melakukan pertobatan dengan sungguh. Bukan sekadar memperbaiki kelakuan melainkan juga mengubah haluan yang berakar dari sikap hati. --EBL/www.renunganharian.net

* * *
MENANGGAPI PERINGATAN TUHAN DENGAN MENGOYAK HATI
MEMUNGKINKAN KITA TERHINDAR DARI HUKUMAN TUHAN.

* * *



RENUNGAN SELASA
Bacaan: 1 SAMUEL 18:14-30

Bacaan Setahun: Wahyu 20-22

Nas: Menyadari bahwa TUHAN beserta Daud dan Mikhal putrinya mencintai Daud, makin takutlah Saul kepada Daud. Saul seterusnya menjadi musuh Daud. (1 Samuel 18:28-29)


Tak Habis Pikir

Saat terpilih menjadi raja Israel, Saul terlihat seperti seorang yang rendah hati. Itu bukan ambisinya, bahkan ia sama sekali tak pernah menduganya. Ia malah bersembunyi saat namanya terpilih melalui undian (1Sam. 10:22). Namun, seiring waktu karakter aslinya terlihat jelas. Ia begitu berambisi mempertahankan posisinya sebagai raja dengan segala cara, tak peduli ia sedang melawan Allah. Dengan berbagai upaya, ia ingin membunuh Daud yang telah diurapi Allah untuk menggantikannya. Bahkan, ketika semua usahanya itu tidak berhasil, ia akhirnya menyadari bahwa Tuhan menyertai Daud. Namun, pengertian itu tidak menyurutkan langkahnya untuk melakukan kejahatan hingga akhir hidupnya (ay. 29).

Rasanya kita tak habis pikir dengan sikap dan tindakan Saul ini. Saat menyadari bahwa langkahnya telah keliru, seharusnya ia kembali ke jalan yang benar. Namun, ia justru melangkah tegap dan percaya diri. Parahnya, langkah yang salah itu ia tempuh seumur hidupnya. Ia tidak peduli dengan berbagai peringatan yang diberikan kepadanya.

Sedihnya, Saul bukanlah satu-satunya orang yang berbuat demikian. Banyak orang yang mengabaikan nasihat, teguran, ataupun peringatan yang benar. Bahkan, jangan-jangan kita pun terkadang menempuh jalan yang dipilih oleh Saul. Lebih mementingkan diri sendiri daripada kehendak Tuhan. Memusuhi orang-orang yang dipilih oleh Tuhan karena kehadiran mereka menggeser peran kita. Mendengki serta merongrong mereka yang bekerja dengan tulus untuk Tuhan. Kiranya kita terus belajar merendahkan hati serta menghargai peran orang lain agar kita tidak menjadi penentang Allah. --HT/www.renunganharian.net

* * *
DIPERLUKAN KEBERANIAN DAN LANGKAH IMAN
UNTUK MENEMPUH JALAN PERTOBATAN.

* * *



MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

&
JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya "
( LUKAS 1:17c )


Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan2025 #multimediaJPA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ps. Calvin Waworuntu " Membangun Karakter Penyembahan "

 Ps. Calvin Waworuntu  " Membangun Karakter Penyembahan " Why. 19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyarin...

Post Bottom Ad

Halaman