RENUNGAN EDISI 8 DESEMBER 2024 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS )

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Jumat, 06 Desember 2024

RENUNGAN EDISI 8 DESEMBER 2024

 RENUNGAN HARIAN





RENUNGAN SENIN
Bacaan: BILANGAN 33:1-49

Bacaan Setahun: 1 Korintus 12-14

Nas: Inilah tempat-tempat persinggahan orang Israel setelah mereka keluar dari tanah Mesir, menurut pasukannya, di bawah pimpinan Musa dan Harun. (Bilangan 33:1)


Titik-Titik Persinggahan

Berapa kota atau negara yang sudah pernah Anda singgahi atau Anda tinggali? Apa pengaruh masing-masing tempat itu dalam hidup Anda? Bagaimana Anda mengalami pemeliharaan Tuhan di setiap tempat itu? Apakah Anda mengingatnya dengan baik? Sebagian kita mungkin tidak begitu memperhatikan titik-titik persinggahan hidup kita, tetapi ada yang mungkin mencatatnya, bukan hanya dalam ingatan, tetapi mendokumentasikannya dalam catatan khusus, misalnya berupa buku.

Musa mencatat baik-baik setiap tempat yang mereka lalui sejak dari Rameses di Mesir hingga tiba di Dataran Moab, di tepi Sungai Yordan dekat Yerikho. Perjalanan menuju Tanah Perjanjian itu berlangsung selama 40 tahun. Dalam Bilangan 33 ini, setidaknya Musa mencatat 42 tempat persinggahan mereka. Mereka berkemah di sana selama jangka waktu tertentu, hingga Tuhan memerintahkan mereka meneruskan perjalanan.

Apa gunanya Musa mencatat tempat-tempat ini? Setidaknya ada dua tujuan. Pertama, daftar panjang ini menjelaskan bahwa ini adalah peristiwa riil. Benar-benar terjadi. Ada bukti-bukti historis yang mendukungnya. Kedua, ini menjelaskan penyertaan Tuhan dan pemeliharaan-Nya bagi umat-Nya. Bahwa Dia setia dan senantiasa menuntun umat-Nya. Langkah demi langkah. Dia menjaga, melindungi, mencukupkan kebutuhan, dan memelihara mereka. Kebenaran ini jugalah yang hendaknya kita ingat dan sadari. Bahwa ke mana pun kita melangkah, Dia menyertai dan menuntun kita. Kesadaran ini juga hendaknya menolong kita melangkah seturut kehendak-Nya. --HT/www.renunganharian.net

* * *
DALAM SETIAP TITIK PERSINGGAHAN HIDUP KITA,
SESUNGGUHNYA ALLAH SENANTIASA HADIR DAN MENUNTUN KITA.

* * *



RENUNGAN SELASA
Bacaan: 2 KORINTUS 11:22-33

Bacaan Setahun: 1 Korintus 15-16

Nas: Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara pal (2 Korintus 11:26)


Terus Berjuang

Menonton ASEAN Para Games 2022 cabang olahraga bola basket secara langsung membuat saya merinding, saat melihat bagaimana para atlet disabilitas itu bertanding. Bagaimana tidak, olahraga yang biasa dilakukan dengan berlari dan gerak badan secara aktif, hari itu saya lihat dilakukan para atlet yang berkursi roda. "Tanpa harus bertanding saja, bagi saya mereka sudah terbilang orang-orang hebat, ini bisa bertanding hingga menjadi juara, " gumam saya dalam hati.

Menghadapi kesulitan maupun keterbatasan hidup, jauh lebih menginspirasi melihat mereka yang berjuang daripada mereka yang menyerah. Perjuangan hidup yang mungkin diwarnai kegagalan, bahkan harus mengalami jatuh bangun. Menyaksikan orang berjuang meraih sesuatu tanpa terasa akan mendorong kita untuk berjuang pula untuk mengatasi tantangan dalam hidup kita. Mentalitas pejuang juga terlihat dalam diri Paulus. Membaca deretan "curhat"-nya mengenai perjuangan sebagai pemberita Injil, termasuk bahaya banjir dan penyamun hingga saudara-saudara palsu, tak membuatnya patah arang dalam menuntaskan panggilan Ilahi dalam hidupnya.

Sejatinya setiap orang memiliki perjuangan hidup masing-masing, yang meski bentuk perjuangan itu sangat beragam, tetapi setidaknya ada dua pilihan yang disodorkan: menyerah atau terus berjuang. Mereka yang memilih berjuang biasanya memiliki harapan agar di ujung perjuangan itu, mereka dapat menjadi pemenang. Jika belum berhasil pun, setidaknya mereka telah berjuang. Pilihan yang lebih baik daripada berpangku tangan atau menyerah! --GHJ/www.renunganharian.net

* * *
BAGI UMAT PEMENANG, MENYERAH PADA TANTANGAN HIDUP
SAMA SEKALI BUKANLAH PILIHAN.

* * *



RENUNGAN RABU
Bacaan: 1 TESALONIKA 5:12-22

Bacaan Setahun: 2 Korintus 1-4

Nas: Ucapkanlah syukur dalam segala hal. Sebab, itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)


Selalu Bersyukur

Setiap tahun masyarakat di daerah Minahasa, Sulawesi Utara, melaksanakan perayaan pengucapan syukur. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai "pengucapan". Perayaan ini adalah saat di mana mereka bersyukur untuk pemeliharaan Tuhan dan juga atas hasil panen yang didapatkan dari Tuhan. Selanjutnya mereka makan bersama-sama sebagai wujud syukur tersebut. Tidak lupa satu sama lain akan berkunjung dari rumah ke rumah dan bersukacita bersama.

Hal ini sejalan dengan apa yang Rasul Paulus utarakan di dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Di akhir surat ini, Paulus menasihati jemaat untuk selalu bersyukur dalam segala hal. Hal ini menarik karena saat itu jemaat tengah menghadapi situasi yang penuh tekanan (1Tes. 2:13-16). Paulus bahkan pernah harus meninggalkan jemaat Tesalonika yang masih sangat muda, disebabkan ada orang-orang Yahudi yang tidak senang dan berusaha menangkap Paulus karena pemberitaan Injilnya (Kis. 17:1-9). Akan tetapi, Paulus tetap bersyukur kepada Tuhan Yesus dan ia pun terus mendorong mereka bersyukur kepada Allah. Paulus meyakinkan jemaat bahwa bersyukur di dalam segala hal adalah kehendak Allah di dalam Kristus. Sesungguhnya bersyukur kepada Allah adalah bentuk pernyataan iman bahwa Dia memelihara dan menjaga kita di segala situasi.

Di tengah-tengah pergumulan dan perjuangan hidup kita sehari-hari, nasihat Rasul Paulus ini tetap relevan. Kita perlu senantiasa menaikkan syukur atas pemeliharaan Tuhan di hidup kita dan juga sebagai pernyataan iman bahwa Allah selalu memberkati kita di segala situasi. Jadi tetaplah bersyukur atas semua berkat yang kita terima hari ini. --DSK/www.renunganharian.net

* * *
APA PUN YANG TERJADI, TETAPLAH BERSYUKUR KEPADA ALLAH.

* * *



RENUNGAN KAMIS
Bacaan: 2 KORINTUS 4:16-5:10

Bacaan Setahun: 2 Korintus 5-9

Nas: Karena kami tahu bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. (2 Korintus 5:1)


Tamasya Singkat

Kemah adalah tempat tinggal yang bersifat sementara bagi orang-orang yang gemar melakukan kegiatan di alam terbuka. Bukan permanen. Meski singkat, tinggal di dalam kemah memberi kepuasan tersendiri lantaran mampu membawa kesegaran bagi jiwa dan raga. Sembari membongkar kemah biasanya terbit semangat baru yang membangkitkan asa untuk menyongsong hari-hari yang bakal mereka lalui.

Sebagai orang-orang yang hidup karena percaya (ay. 7), kita pun menyadari bahwa bumi bukanlah tempat tinggal tetap. Ketika mata hati kita tetap memandang kepada kekekalan yang tak kelihatan (ay. 18), maka akhir perjalanan hidup akan membawa kita pulang ke kediaman surgawi (ay. 2). Rumah yang menjadi tempat tujuan apabila kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar (ay. 1).

Pengharapanlah yang sanggup mengatasi beratnya tekanan hidup yang harus ditanggung selama kita masih berada di dalam dunia (ay. 4). Ketabahan (ay. 6) yang memampukan kita menyebut setiap persoalan dan kesulitan hidup hanya sebagai penderitaan ringan (ay. 17). Kekuatan hati nan sejati yang menuntun kita untuk tetap menjaga hidup yang berkenan kepada-Nya (ay. 9).

Tak ubahnya tamasya singkat, hidup adalah karunia Tuhan yang layak kita nikmati. Ketidaknyamanan yang mengisyaratkan penderitaan hidup tidak seharusnya memadamkan semangat kita dalam menjalani hari-hari penuh dengan sukacita. Kekuatan iman yang akan memampukan kita tiba di Rumah Bapa tanpa kehilangan pengharapan. --EML/www.renunganharian.net

* * *
HIDUP TAK UBAHNYA TAMASYA SINGKAT BAGI ORANG PERCAYA.
BERSUKACITALAH SENANTIASA!

* * *



RENUNGAN JUMAT
Bacaan: YAKOBUS 4:13-17

Bacaan Setahun: 2 Korintus 10-13

Nas: Sebenarnya kamu harus berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15)


Pulanglah Hidup-Hidup

Bersusah hati, itulah yang dirasakan istri kalau saya pergi ke luar kota selama lima hari untuk berdagang. Istri makin tidak tenang dan makin merasa keberatan jika saya ke luar kota, ketika satu kawan meninggal dunia karena kecelakaan saat perjalanan dari luar kota. "Pulanglah hidup-hidup, " pesan istri saat saya berangkat. Oleh karena perlindungan Tuhan, harapan itu bisa saya penuhi sampai sekarang, saya bisa selamat berangkat maupun pulang dalam perjalanan.

Perlindungan dan umur panjang adalah salah satu berkat Tuhan yang selama ini selalu kita terima, tapi sering kali dianggap biasa. Pagi ini bisa bangun tidur dengan bugar, kita boleh berbangga hati karena rencana kemarin sekarang menjadi kenyataan, itu semua adalah karena campur tangan Tuhan. Jadi, mari kita selalu rendah hati dan selalu melibatkan Tuhan dalam apa pun rencana kita. Yakobus berkata hidup kita ini sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sampai hari ini kita boleh hidup, boleh melakukan banyak karya, dibutuhkan banyak orang, itu semua karena Tuhan. Jadi marilah melakukan segala sesuatu yang benar dan baik, yang memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama selagi kita hidup, sehat, dan punya potensi.

Kalau rencana kita dibuat Tuhan berhasil, jaga hati untuk tetap rendah hati dan memuliakan Tuhan. Kalau rencana kita gagal dan mengalami banyak masalah, jangan patah semangat, bangkit lagi dan tetap bergantung pada Tuhan. Memohon kepada Tuhan agar selalu disertai dalam setiap rencana dan usaha yang kita kerjakan. --RTG/www.renunganharian.net

* * *
SELALU LIBATKAN TUHAN DALAM APA PUN RENCANA KITA.

* * *



RENUNGAN SABTU
Bacaan: KEJADIAN 6:9-22

Bacaan Setahun: Galatia 1-3

Nas: Tetapi, Nuh mendapat kemurahan hati TUHAN. (Kejadian 6:8)


Kasih Karunia Tuhan

Tuhan pernah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk di bumi. Sebabnya kejahatan manusia semakin hari semakin bertambah. Tindakan mereka penuh dengan kekerasan (ay. 13). Namun, Tuhan menyelamatkan satu keluarga beranggotakan 8 orang, yaitu Nuh, istrinya, ketiga anaknya dan ketiga menantunya. Mereka berlindung dalam bahtera selama air bah meliputi bumi. Diberitahukan di situ alasannya ialah karena Nuh seorang yang benar dan tidak bercela (ay. 9).

Terpikir oleh kita, karena Nuh benar dan tidak bercela, maka ia naik ke dalam bahtera. Namun kenyataannya, sesudah peristiwa air bah, laki-laki itu mabuk oleh anggur dan telanjang dalam kemahnya (lih. Kej. 9:21). Sebelumnya juga mungkin Nuh bukan sama sekali tidak berbuat dosa. Alasan sesungguhnya dari penyelamatannya terdapat pada ayat sebelumnya, "Tetapi, Nuh mendapat kemurahan hati Tuhan" (Kej. 6:8). "Kemurahan hati" dalam bahasa Inggrisnya "grace", yang artinya kasih karunia. Serupa alasan tersebut dengan penyelamatan diri kita dari dosa. Bukan oleh usaha, melainkan kasih karunia Tuhan (lih. Ef. 2:8). Bukan karena kesalehan atau perbuatan baik kita, melainkan Yesus, Putra Allah, berkorban di kayu salib sehingga menghapus seluruh dosa kita.

Maka, itu berarti tak boleh kita memegahkan kesalehan. Jangan berbangga diri selama ini sudah setia beribadah atau berkecimpung dalam banyak pelayanan. Juga, tak boleh kita memegahkan perbuatan baik, seperti bersedekah atau menolong sesama. Jika saat ini kita telah menerima keselamatan, itu hanya karena kasih karunia Tuhan. --LIN/www.renunganharian.net

* * *
KESELAMATAN TIDAK DIDATANGKAN DARI PERBUATAN BAIK KITA-
SEBANYAK APA PUN ITU-, TETAPI HANYA KASIH KARUNIA TUHAN.

* * *




MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

&
JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya "
( LUKAS 1:17c )


THEMA JPA 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS ) | Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #JPAVision​​​ #UnlimitedLove #KasihTanpaBatas #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan2024 #InfoIbadah​​​ #multimediaJPA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARTA EDISI 15 DESEMBER 2024

 JADWAL SEPEKAN JPA MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK " & JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuha...

Post Bottom Ad

Halaman