RENUNGAN HARIAN EDISI 4 MEI 2025 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2025 " Membangun Karakter Ilahi "

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Sabtu, 03 Mei 2025

RENUNGAN HARIAN EDISI 4 MEI 2025

 RENUNGAN HARIAN 





RENUNGAN SENIN
Bacaan: Bilangan 7
Pemimpin yang Menjadi Teladan
Seorang pemimpin diharapkan dapat menjadi contoh atau teladan bagi orang atau jemaat yang dipimpinnya. Kepemimpinan akan berjalan dengan baik jika pemimpin tersebut mampu menempatkan dirinya secara benar sesuai dengan firman Tuhan.
Musa dan para pemimpin Israel menunjukkan hal itu ketika Kemah Suci telah selesai didirikan. Maka, bersama dengan kaum keluarga, mereka memberikan persembahan kepada TUHAN (1-3). Persembahan-persembahan tersebut sesuai dengan apa yang ditetapkan TUHAN kepada mereka melalui Musa (4-9). Selanjutnya, secara berurutan kedua belas kepala suku itu memberikan persembahan kurban untuk penahbisan Kemah Suci (12-88).
Ada tiga hal penting yang diajarkan dari kisah ini. Pertama, seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan di dalam melayani Allah dan umat-Nya. Kedua, seorang pemimpin wajib memiliki integritas yang baik, yaitu kesanggupan dalam melayani Allah dan umat Nya. Ketiga, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menyadari bahwa pemimpin yang sesungguhnya adalah Allah sendiri. Maka dari itu, setiap kali ia hendak mengambil keputusan, ia harus meminta hikmat dari Allah. Ketiga hal itu menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya menjadi seorang pemimpin yang menjadi teladan bagi orang yang akan kita pimpin nantinya.
Sebagai pemimpin, tindakan kita dalam hidup sehari-hari dapat memengaruhi orang lain. Maka dari itu, bila kita diberi kepercayaan sebagai pemimpin, sebaiknya kita berhati-hati dalam berperilaku. Dalam hal ini, kita bisa belajar dari Musa. Allah memilih Musa sebagai pemimpin dan teladan yang baik bagi umat Israel. Karakter kepemimpinan Musa sangatlah memengaruhi orang-orang yang dipimpinnya.
Jadi, seharusnya kita bisa menjadi pemimpin sekaligus teladan yang baik melalui perkataan, perbuatan, cara hidup, dan pola pikir kita. Kita dapat saling mengasihi dan menjaga kekudusan hidup di hadapan Allah dan umat Nya. Hidup kita dapat menjadi kesaksian yang nyata bagi Yesus Kristus di dunia ini. [ERE]
* * *



RENUNGAN SELASA
Bacaan: Bilangan 8
Pelayan Allah sebagai Penerang
Pelayan Allah adalah orang-orang yang dikhususkan, dipilih, dan diutus melayani Allah dan umat-Nya. Sebagai pelayan Allah, tentunya mereka diharapkan hidup kudus dan tak bercacat di hadapan Allah. Mereka harus mampu menjadi terang bagi umat-Nya.
Suku Lewi adalah suku yang dipisahkan dari suku lainnya, dan dikhususkan untuk melayani TUHAN. Sebelum melayani TUHAN di Kemah Suci, mereka harus melalui tahapan mentahirkan diri (7-9), penumpangan tangan (10), pemberian atau persembahan diri (11), mengadakan kurban bakaran sebagai persembahan (12), dan pengakuan menjadi milik TUHAN (14).
Setelah melewati proses dan tahapan ini, barulah mereka diperbolehkan untuk melakukan pekerjaannya di Kemah Pertemuan (15). Tanpa melalui proses tersebut, mereka tidak diperbolehkan menjadi pelayan TUHAN di Kemah Pertemuan. Berkaca dari hal itu, ternyata menjadi pelayan Allah bukanlah hal gampang. Kita harus melalui proses atau tahapan-tahapan yang cukup panjang. Dalam melayani Allah dan umat-Nya diperlukan pemberian diri sepenuhnya kepada Allah.
Sebagai orang Kristen yang telah ditebus dengan darah Yesus Kristus, kita pun dipisahkan dari dunia, dikhususkan, dan dikuduskan untuk menjadi pelayan-pelayan Allah. Apa pun kedudukan dan status kita, sesungguhnya kita adalah orang-orang yang sudah Allah panggil untuk melayani Dia secara pribadi. Kita tidak boleh menyepelekan pekerjaan yang Allah berikan kepada kita. Sebaliknya, kerjakanlah itu dengan sungguh hati sebagai ucapan syukur kepada Allah, Sang Pemilik pekerjaan ini.
Jadilah pelayan Allah! Persembahkanlah diri dan sediakanlah diri untuk dipakai oleh Allah. Selain itu, jagalah kekudusan diri agar pekerjaan yang telah Allah berikan kepada kita dapat menjadi sarana yang diperkenan Allah untuk memuliakan nama-Nya dan dapat bermanfaat bagi sesama kita. Dan ingatlah bahwa Roh Allah ada pada kita. Roh Allah tidak hanya menerangi jalan dan kehidupan kita, tetapi juga membuat hidup kita menjadi terang bagi jiwa-jiwa yang ada di sekitar kita. [ERE]
* * *



RENUNGAN RABU
Bacaan: Bilangan 9:1-14
Pentingnya Ketetapan Allah
Bicara tentang ketetapan sama halnya kita bicara tentang peraturan. Ketika ketetapan atau peraturan itu dibuat, tentu ada maksud yang baik agar hidup ini lebih teratur dan dinamis. Sebaliknya, tanpa adanya ketetapan atau peraturan, maka hidup ini akan kacau balau dan tidak teratur karena masing masing individu akan memakai pola pikirnya sendiri-sendiri.
TUHAN berfirman kepada Musa dan memberi ketetapan tentang merayakan Paskah di Padang Gurun Sinai (1-3). Musa bersama dengan umat Israel pun merayakan Paskah sesuai dengan ketetapan TUHAN (4), yakni pada bulan pertama, tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja di Padang Gurun Sinai (5).
Akan tetapi, ada beberapa orang yang merasa dirinya najis karena menyentuh mayat sehingga mereka merasa tidak layak merayakan Paskah. Karena itu, mereka menghadap kepada Musa dan Harun agar mereka diperbolehkan merayakan Paskah (6-7). Sebagai pemimpin, Musa tidak mengambil keputusan sendiri berdasarkan keluhan dari beberapa orang tersebut. Akan tetapi, Musa pergi bertanya kepada TUHAN tentang hal itu (8). Kemudian, Musa mendapatkan jawaban dari TUHAN tentang keharusan merayakan Paskah (9-14).
Dari semua ini jelas bahwa ketetapan dan peraturan itu sangat penting dilakukan oleh kita sebagai manusia. Ketetapan dan peraturan dari Allah wajib kita laksanakan sebab memiliki tujuan yang baik bagi hidup ini.
Allah memberikan suatu ketetapan dan peraturan agar kita dapat melaksanakannya. Dengan melakukannya, berarti kita turut menggemakan berita atau kabar baik dari Allah. Kabar baiknya, hidup ini bukan saja adalah pemberian atau anugerah Allah semata, tetapi juga merupakan penugasan dan pengutusan. Dengan kata lain, Allah memberi ketetapan atau peraturan agar kita dapat menghidupi hidup ini!
Oleh karena itu, ingatlah bahwa kita bukan sekadar hidup. Sebagai umat milik Allah, mari kita juga hidup dengan penuh semangat dan memiliki nilai hidup yang bermutu bagi Allah, keluarga, jemaat, dan sesama kita. [ERE]
* * *



RENUNGAN KAMIS
Bacaan: Bilangan 9:15-23
Kuasa dan Pimpinan Allah
Kuasa Allah tak terbatas. Allah bisa memakai siapa atau apa saja untuk menyelamatkan umat manusia. Oleh karena itu, janganlah heran jikalau TUHAN memakai awan untuk memimpin perjalanan umat Israel ke tanah perjanjian (15-16). Dalam perjalanan bangsa Israel, mereka selalu dipandu oleh awan itu. Baik pagi, siang, petang maupun malam hari awan tersebut tidak jauh dari hadapan, atau dari atas kepala mereka (16-22).
Bangsa Israel pun begitu taat mengikuti apa yang dititahkan TUHAN kepada mereka. Ada hal menarik dari bangsa Israel yang dapat kita jadikan teladan dalam pembacaan ini, yakni "Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat" (23). Hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa ada ketaatan bangsa Israel kepada Allah. Ketaatan terhadap pimpinan Allah tersebut membuahkan hasil di dalam hidup mereka.
Ketaatan yang ditunjukkan bangsa Israel merupakan respons terpenting terhadap pimpinan Allah, dan itu bukan soal ke mana dan di mana kita berada. Tetapi kehadiran-Nya sendiri dalam hidup kita. Ketika Ia hadir, apakah kita mau merespons atau tidak?
Sebagai umat manusia, terkadang kita gagal memahami rencana Allah. Kita tidak memahami perihal waktu dan cara Allah bekerja dalam hidup kita. Kita sering kali meragukan kuasa dan pimpinan Allah dalam hidup kita. Apakah yang akan kita lakukan, bila Allah tidak segera menjawab doa kita? Apakah kita akan mulai bersungut-sungut dan menyalahkan Allah? Apakah kita masih mau memahami pimpinan, cara, dan waktu Allah bagi kehidupan kita? Saat ini, mari kita belajar dari bangsa Israel yang taat dan melakukan apa yang Allah perintahkan kepada mereka melalui Musa.
Sadarilah bahwa kita membutuhkan pimpinan Allah dalam hidup ini. Kesuksesan jasmani maupun rohani tidak akan pernah terwujud tanpa pimpinan Allah. Oleh karena itu, mari kita upayakan dengan sungguh-sungguh pekerjaan kita di hadapan Allah. Mari kita jalani hidup ini dengan upaya dan tindakan yang lebih maksimal, bermutu, dan berkenan bagi Allah. [ERE]
* * *



RENUNGAN JUMAT
Bacaan: Bilangan 10:1-10
Tanda Pengenalan Allah
Anak buah kapal menggunakan kode morse atau semafor untuk memberikan tanda peringatan adanya suatu keadaan darurat atau bahaya. Begitu pentingnya tanda atau isyarat tersebut, maka diatur di dalam peraturan internasional supaya dapat digunakan oleh setiap kapal yang berlayar.
Dalam pembacaan ini, bangsa Israel menggunakan nafiri sebagai isyarat atau tanda peringatan untuk berperang, berkumpul, dan berangkat (1-9). Mereka memakai nafiri sebagai tanda untuk mengingat Allah yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir (10). Mereka melakukannya pada saat bersukaria, perayaan umat Israel, bulan-bulan baru, dan persembahan kurban bakaran dan keselamatan.
Nafiri yang digunakan bukanlah berdasarkan keputusan mereka. Akan tetapi, atas dasar perintah TUHAN kepada Musa untuk membuat dua nafiri dari perak tempaan. Dengan kata lain, Allah menggunakan nafiri tersebut untuk memimpin dan memberi peringatan umat-Nya di dalam menghadapi bahaya musuh dan dalam peribadatan mereka. Hal itu berarti Allah ingin bangsa Israel hanya menyandarkan hidup mereka pada pimpinan dan pertolongan-Nya semata.
Dalam hidup ini, sering kali Allah memakai banyak macam tanda untuk menunjukkan bahwa Ia ada dan hadir dalam hidup kita. Tetapi, terkadang kita kurang peka terhadap tanda tanda tersebut. Banyaknya persoalan hidup yang kita hadapi membuat kita dengan mudah menggeser hubungan kita dengan Tuhan. Sering kali kita hanya berfokus pada kekuatan sendiri dan mulai melupakan Tuhan ketimbang memilih duduk di kaki Tuhan.
Seharusnya hanya Allah sajalah yang menjadi fokus utama hidup kita! Oleh karena itu, marilah kita belajar dari umat Israel yang mau melakukan apa saja yang Allah perintahkan walau hanya melalui tanda dari tiupan bunyi nafiri. Meskipun demikian, mereka mau dipimpin dan diperingatkan oleh Allah.
Apa kehendak Allah atas kita? Carilah tanda pengenalan Allah setiap saat melalui doa dan pembacaan Alkitab. Kiranya kita makin memahami maksud dan kehendak-Nya di dalam hidup kita. [ERE]
* * *



RENUNGAN SABTU
Bacaan: Bilangan 10:11-36
Penyertaan TUHAN
Masih teringat jelas masa ketika Musa menyelesaikan Kemah Suci. Allah berfirman kepada Musa agar para pemimpin Israel bersama sanak saudaranya memberikan persembahan kepada TUHAN. Persembahan kemudian diberikan sesuai dengan urutan suku-suku yang ada dalam bangsa Israel. Kali ini pun dalam pembacaan kita diceritakan tentang kedua belas suku Israel yang berangkat secara berurutan dari Padang Gurun Sinai menuju Padang Gurun Paran (11-28).
Perjalanan mereka ini sesuai dengan apa yang diperintahkan TUHAN kepada mereka. Dalam perjalanan tersebut, TUHAN pun tak henti-hentinya menyertai mereka. Lewat tiang awan, TUHAN menyatakan kehadiran Nya kepada umat Israel (12, 34).
Allah pun menjanjikan hal yang baik bagi mereka melalui Musa. Bersama dengan Hobab bin Rehuel orang Midian, Musa dan umat Israel melakukan perjalanan dengan membawa Tabut Perjanjian TUHAN di depan mereka (29-36). Apa yang dapat kita petik dari cerita perjalanan umat Israel ini?1. Allah memakai berbagai macam cara untuk menyertai umat Israel dalam perjalanan mereka. Ada awan yang menaungi dan melindungi mereka.2. Dengan membawa Tabut Perjanjian di depan mereka, hal itu menandakan adanya kehadiran dan perlindungan Allah terhadap hidup mereka dari berbagai macam bahaya dan musuh.3. Umat Israel taat akan perintah Allah melalui Musa melakukan perjalanan ke tanah perjanjian.4. Dengan ketaatan yang umat Israel tunjukkan, Allah menjanjikan hal yang baik di dalam hidup mereka.
Kita bersyukur karena Allah tidak pernah jauh dari kehidupan kita. Ketika kita berkomitmen menjalankan kehendak Allah dalam hidup ini, maka berkat pemeliharaan Allah dengan sendirinya akan menaungi kehidupan kita. Oleh karena itu, jangan pernah merasa sendiri dan putus asa menghadapi persoalan hidup. Mintalah pimpinan Allah agar kita sanggup menghadapi kehidupan di dunia ini. Allah selalu menaungi dan menyertai kita. [ERE]
Baca Gali Alkitab 5
Bilangan 10:11-36
Pada tanggal dua puluh bulan kedua tahun kedua setelah keluar dari Mesir, awan yang menutupi Kemah Suci naik, menandakan bahwa waktu untuk berangkat telah tiba. Suku Yehuda memimpin perjalanan, diikuti oleh suku-suku lainnya. Kemah Suci dibongkar dan suku Lewi, yang bertanggung jawab atas peralatan Kemah Suci, membawa peralatan tersebut. Masing-masing suku berangkat sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan.
Musa mengajak Hobab, iparnya, untuk bergabung dalam perjalanan mereka. Mereka berangkat dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan. Tabut perjanjian TUHAN berjalan di depan mereka, menunjukkan jalan yang harus mereka tempuh.
Apa saja yang Anda baca?1. Kapan bangsa Israel melakukan perjalanan untuk pertama kalinya, dan apa yang menjadi tanda bagi mereka? (11-13)2. Bagaimana urut-urutan keberangkatan Israel diatur? (14-28)3. Bagaimana cara Musa membujuk Hobab? (29-32)4. Di manakah posisi tabut perjanjian dan apa yang Musa lakukan saat tabut itu berangkat dan berhenti? (33-36)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?1. Seperti bangsa Israel yang mengikuti awan TUHAN, bagaimana kita dapat belajar untuk mengikuti petunjuk TUHAN dalam kehidupan kita sehari-hari?2. Apakah ada cara khusus agar Anda bisa terlibat atau membantu dalam tugas-tugas gereja atau komunitas iman Anda?3. Seperti Musa mengajak Hobab, apakah ada seseorang yang mengajak Anda bergabung dalam perjalanan iman Anda?
Apa respons Anda?1. Bagaimana Anda mengandalkan kehadiran dan bimbingan Allah dalam setiap langkah hidup Anda?2. Seperti Musa berdoa, bagaimana Anda memohon bimbingan dan perlindungan Allah dalam kehidupan Anda?
Pokok Doa:Mari kita berdoa bagi setiap upaya yang dilakukan untuk menjalin kerja sama yang baik dengan orang lain.
* * *




MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

&
JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya "
( LUKAS 1:17c )


Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan2025 #MembangunKarakterIlahi #JPAVision #multimediaJPA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARTA EDISI 6 JULI 2025

 JADWAL IBADAH SEPEKAN JPA MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK " & JPA VISION : " Mempersiapkan Ba...

Post Bottom Ad

Halaman