RENUNGAN EDISI 1 JUNI 2025 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2025 " Membangun Karakter Ilahi "

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Sabtu, 31 Mei 2025

RENUNGAN EDISI 1 JUNI 2025

 RENUNGAN HARIAN




RENUNGAN SENIN
Bacaan: 1 SAMUEL 30:1-20

Bacaan Setahun: Nehemia 7

Nas: Daud sangat terjepit karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat pedih hatinya, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi, Daud menguatkan hatinya di dalam Tuhan, Allahnya. (1 Samuel 30:6)


Tegar di Masa Sukar

Daud dan para pengikutnya menghadapi masalah serupa. Ketika mereka sedang berjuang di tempat lain, istri dan anak-anak mereka ditawan musuh. Harta benda mereka juga dijarah. Rumah-rumah mereka, bahkan kota mereka dibakar habis. Tak ada yang tersisa. Namun, kita dapat melihat reaksi yang berbeda dari mereka. Para pengikutnya mencari kambing hitam, melemparkan kesalahan kepada Daud, pemimpin mereka. Ya, tentunya segala tindakan mereka adalah berdasarkan perintah Daud, tetapi ketika hasilnya berbeda dengan yang mereka harapkan, mereka hendak melemparinya dengan batu.

Sebaliknya, Daud tidak mencari seseorang untuk disalahkan. Andaikan pun ada seseorang yang tepat untuk disalahkan, itu tidak akan mengubah keadaan. Daud justru menguatkan hatinya kepada Tuhan. Ia meminta pimpinan-Nya tentang langkah apa yang harus ia tempuh (ay. 7-8). Ia tidak membiarkan pikirannya yang kalut membutakannya. Maka dengan pertolongan Tuhan, ia sanggup memimpin pasukannya untuk mengejar musuh, menyelamatkan keluarga mereka, serta memperoleh kembali harta benda mereka. Melampaui kesukaran besar itu, mereka meraih kemenangan yang besar.

Ketika kita diimpit masalah, bagaimana kita bereaksi? Apakah kita mulai mencari kambing hitam? Mulai menyalahkan pihak lain lalu memperkeruh situasi? Atau bahkan tergoda untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang justru akan semakin merugikan kita? Kita dapat belajar dari Daud yang justru berserah diri dan mengokohkan imannya kepada Tuhan. Ya, beragam kesukaran hidup, bahkan menjadi kesempatan bagi kita untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan Allah yang sanggup menolong dan menyelamatkan kita. --HT/www.renunganharian.net

* * *
PERTOLONGAN TUHAN MEMAMPUKAN KITA BERDIRI TEGAR DI MASA SUKAR.

* * *


RENUNGAN SELASA
Bacaan: MATIUS 5:21-26

Bacaan Setahun: Nehemia 8-9

Nas: "Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Matius 5:24)


Berdamai dengan Saudara

Kita cenderung berpikir bahwa kita harus memprioritaskan Allah di atas hal-hal lain. Namun, peringatan Yesus kali ini menyiratkan hal yang berbeda. Berdamai dan memulihkan hubungan dengan saudara malah harus didahulukan daripada memberikan persembahan kepada Allah. Menarik, bukan?

Yesus mengacu pada praktik perjanjian lama. Dalam perjanjian baru, dinamikanya sudah lain. Yesus Kristus telah menjadi kurban persembahan yang sempurna-satu kali untuk selama-lamanya-bagi penebusan dosa manusia sehingga kita tidak perlu lagi mempersembahkan kurban kepada Allah. Dan, memang tidak mungkin juga kita membalas kebaikan-Nya!

Sebaliknya, melalui Roh Kudus-Nya, Allah mengajar, melatih, dan menolong kita untuk hidup dalam kasih dan pengampunan sebagaimana Dia telah mengasihi dan mengampuni kita. Ibadah dan pelayanan kepada Allah tidak lagi diungkapkan melalui kurban persembahan, melainkan melalui hubungan yang penuh kasih dengan sesama. Kemarahan, kebencian, dan sikap tidak mau mengampuni, dengan demikian, adalah kegagalan dalam beribadah dan melayani Allah. Itulah sebabnya Allah memerintahkan kita untuk mendahulukan pemulihan hubungan dengan sesama.

Bagaimana kita berdamai dengan sesama? Jika kita sebagai pelaku pelanggaran, kita meminta pertolongan Roh Kudus untuk memberi hikmat dan memampukan kita mengganti kerugian, memulihkan hubungan, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Jika kita sebagai korban pelanggaran, kita meminta pertolongan Roh Kudus untuk memberi hikmat dan memampukan kita mengampuni si pelaku. --ARS/www.renunganharian.net

* * *
KASIH KEPADA ALLAH DIUNGKAPKAN DENGAN MENGASIHI SESAMA;
MAKA, DOSA TIDAK LAIN ADALAH KEGAGALAN DALAM MENGASIHI SESAMA.

* * *


RENUNGAN RABU
Bacaan: MATIUS 24:36-44

Bacaan Setahun: Nehemia 10-11

Nas: "Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Matius 24:44)


Kepastian Waktu

Ada sebuah penelitian klasik tentang perilaku. Ditemukan bahwa tikus percobaan akan menekan pengungkit secara tidak sengaja dan makanan pun keluar dari sana. Akibatnya, perilaku tikus menekan pengungkit meningkat drastis, berbarengan dengan itu, perilaku lainnya berkurang. Percobaan kemudian divariasi. Pengungkit diatur hanya mengeluarkan makanan pada waktu tertentu. Ketika tikus percobaan merasakan penjadwalan ini maka perilaku menekan pengungkit hanya akan meningkat menjelang waktu keluarnya makanan.

Menyangkut kedatangan Kristus kedua kalinya, menarik sekali bahwa Kristus tidak pernah menyebut pasti waktunya. Ia hanya memberi tahu tentang tanda-tanda menjelang kedatangan-Nya. Sebab jika kita tahu waktunya, kita tentu akan berjaga-jaga (ay. 43). Kita hanya bekerja dan menjaga diri sebaik mungkin menjelang waktu kedatangan, yang katakanlah, sudah diberi tahu oleh-Nya. Padahal maksud Tuhan adalah agar kita senantiasa menjaga hidup kita. Dari kita dituntut kesetiaan dan ketekunan dalam penantian. Juga hidup dalam kekudusan dan kewaspadaan terhadap kecenderungan keberdosaan kita.

Yesus mengingatkan bahwa kita tidak boleh percaya kepada mereka yang mengaku dirinya adalah Mesias. Kita juga harus terus bersikap sebagai hamba yang melakukan tugas tuannya, yaitu Allah Bapa. Lalu menggarap segenap talenta kita untuk tuan kita. Juga menghargai orang yang paling hina dan kekurangan. Yesus pun menjanjikan hidup kekal dan mulia bagi setiap anak-Nya yang percaya dan taat kepada-Nya. --HEM/www.renunganharian.net

* * *
TIDAK ADA WAKTU PASTI KEDATANGAN YESUS KEMBALI.
KITA HARUS BERJAGA-JAGA SETIAP WAKTU.

* * *



RENUNGAN KAMIS
Bacaan: MATIUS 28:16-20

Bacaan Setahun: Nehemia 12-13

Nas: "Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." (Matius 28:19)


Dianggap Penting oleh Yesus

Seseorang yang akan meninggal dunia kadang meninggalkan pesan untuk anggota keluarganya yang masih hidup. Pesan itu dinamakan wasiat. Isi wasiat tidak hanya seputar pembagian harta, mungkin juga sebuah amanah. Hal apa saja dapat menjadi wasiat, asalkan dianggap penting oleh almarhum atau almarhumah.

Yesus pernah singgah ke dunia sebagai manusia. Sesudah menjalankan misi-Nya di dunia, Dia kembali ke surga. Pada saat itu juga Dia memberikan pesan yang boleh disamakan dengan wasiat. Kepada murid-murid-Nya, Dia berkata, "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu ..." (ay. 19-20). Isi wasiat yang lebih dikenal dengan Amanat Agung itu menyoroti keselamatan jiwa seluruh umat manusia. Bertambah lagi sebuah bukti bahwa Yesus teramat mengasihi kita. Tengoklah, hal yang dianggap penting oleh-Nya itu kita! Hingga detik terakhir sebelum diri-Nya terangkat, kitalah yang terus berada dalam pikiran-Nya. Dia berupaya agar seorang pun dari kita tidak ada yang binasa, melainkan beroleh kehidupan kekal.

Terpikir jika saat ini kita dapat mengenal Yesus, itu juga karena wasiat-Nya. Ada orang-orang yang menyadari pentingnya hal yang dianggap penting oleh Yesus, kemudian mereka memberitakan Injil kepada kita. Di luar sana masih ada banyak sekali orang yang belum mengenal Yesus. Bagi Yesus, jiwa mereka sama pentingnya dengan jiwa kita. Juga Yesus menghendaki agar berita Injil sampai ke telinga mereka. Kiranya nas renungan hari ini menggerakkan hati kita untuk turut mengerjakan Amanat Agung. --LIN/www.renunganharian.net

* * *
JIKA KITA RINDU MELAKUKAN SESUATU YANG MENYENANGKAN HATI YESUS
MAKA HAL PALING TEPAT IALAH MENJANGKAU JIWA-JIWA YANG TERHILANG.

* * *



RENUNGAN JUMAT
Bacaan: MAZMUR 92:6-16

Bacaan Setahun: Ester 1-5

Nas: Pada masa tua pun mereka masih berbuah, tetap segar dan bugar. (Mazmur 92:14)


Tua-Tua Keladi

Menjadi tua sering dianggap semakin bijaksana, memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman. Ia dijadikan tempat bertanya dan meminta nasihat. Itu sebabnya kita mengenal peribahasa seperti "Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi", atau "Tua-tua kelapa, makin tua makin berminyak". Keladi yang semakin tua menghasilkan lebih banyak umbi dan bagus kualitasnya. Kelapa yang semakin tua juga akan semakin bersantan. Namun sayangnya, orang yang menjadi tua tidak otomatis demikian. Seperti diungkapkan dalam lagunya Anggun C. Sasmi yang dirilis tahun 1990-an berjudul "Tua-Tua Keladi", ada juga orang-orang tua yang hidupnya tetap kacau, larut dalam dosa dan tidak menjadi teladan.

Mazmur 92 menggambarkan hidup manusia seperti tumbuh-tumbuhan. Orang-orang fasik bertunas dan berkembang, tetapi perbuatan jahat mereka juga bertambah hingga mereka akhirnya dipunahkan (ay. 8). Sebaliknya, orang benar akan bertunas seperti pohon kurma yang kokoh dan tumbuh subur seperti pohon aras Libanon yang terkenal kuat. Bahkan, di masa tuanya mereka masih berbuah, penuh semangat dan vitalitas. Masa tua menjadikan mereka memiliki banyak kesaksian dan pengalaman tentang Tuhan dan jalan-jalan-Nya. Bahwa Dia benar, menjadi tempat perlindungan dan dapat dipercaya (ay. 16).

Jadi ternyata, ketika Tuhan memercayakan usia lanjut kepada anak-anak-Nya, itu bukanlah tanpa tujuan. Bukan asal hidup. Melainkan untuk menjadi saksi Allah kepada generasi mendatang. Agar mereka juga mengikuti teladan dan jejak langkah iman para orang tua, serta senantiasa berpaut kepada Allah. --HT/www.renunganharian.net

* * *
SEMAKIN PANJANG JALAN HIDUP YANG KITA TEMPUH BERSAMA TUHAN,
SEMAKIN BANYAK KISAH PEMELIHARAAN-NYA YANG DAPAT KITA CERITAKAN.

* * *

'


RENUNGAN SABTU
Bacaan: FILIPI 1:3-11

Bacaan Setahun: Ester 6-10

Nas: Mengenai hal ini aku yakin bahwa Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai akhirnya selesai pada hari Kristus Yesus. (Filipi 1:6)


Terus sampai Akhir

Banyak orang yang merasa tidak berguna dan tak bisa melakukan sesuatu yang berarti ketika usianya sudah tua atau mengalami sakit berat yang membuat tubuh menjadi tidak produktif. Mereka beranggapan kalau masa-masa terbaik untuk dipakai Tuhan hanya berlaku dalam satu waktu tertentu. Di sisi lain ada penyesalan mengingat kegagalan dan kesalahan yang diperbuat di masa lalu, makin membuat tidak berdaya untuk berkarya indah dalam sisa kehidupannya. Akibatnya, mereka menjadi lesu dan hilang pengharapan.

Paulus pernah mengalami kegagalan di masa lalu hidupnya. Namun, setelah diselamatkan oleh anugerah Tuhan, ia terus setia melayani hingga mendekam di penjara. Paulus tidak pernah ragu bahwa situasi hidup apa pun yang dijalani tidak bisa menghentikan Tuhan untuk tetap meneruskan pekerjaan baik dalam diri setiap anak-Nya. Paulus yakin bahwa Tuhan bukan hanya bisa memulai, tetapi juga setia bekerja hingga titik akhir.

Apakah di waktu ini kita hanya bisa mengenang keindahan masa lalu yang masih produktif berkarya bagi Tuhan? Ingatlah, sekalipun dalam bentuk yang berbeda, Ia akan menunjukkan secara jelas pekerjaan baik yang bisa kita lakukan. Janganlah kendor melayani-Nya. Tuhan belum selesai menjadikan hidup kita untuk terus berdampak dan berarti. Tidak ada hari di mana kita didapati pensiun bagi Dia, yang setia bekerja dalam kita sampai akhir. --HTN/www.renunganharian.net

* * *
HANYA EMBUSAN NAPAS TERAKHIRLAH YANG MENANDAKAN
TELAH SELESAI MASA BERKARYA KITA BAGI TUHAN!

* * *


MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

&
JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya "
( LUKAS 1:17c )


Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan2025 #MembangunKarakterIlahi #JPAVision #multimediaJPA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARTA EDISI 6 JULI 2025

 JADWAL IBADAH SEPEKAN JPA MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK " & JPA VISION : " Mempersiapkan Ba...

Post Bottom Ad

Halaman