RENUNGAN EDISI 5 FEBRUARI 2023 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS )

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Jumat, 03 Februari 2023

RENUNGAN EDISI 5 FEBRUARI 2023

 RENUNGAN HARIAN


RENUNGAN SENIN
Bacaan: 2 TAWARIKH 35:20-27

Bacaan Setahun: Keluaran 38-39

Nas: Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido. (2 Tawarikh 35:22)


Senantiasa Berjaga

Yosia menjadi raja ketika berumur delapan tahun. Meski masih sangat belia, ia melakukan hal benar di mata Tuhan. Yosia mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan, patung-patung tuangan dan mezbah para Baal. Yosia memperbaiki rumah Tuhan. Ia bahkan mengadakan perayaan Paskah lebih besar daripada yang dilakukan Hizkia, sebagai peringatan atas pembebasan Israel dari perbudakan Mesir.

Atas pencapaiannya, boleh dikata Yosia banyak memecahkan rekor pada masa mudanya. Namun, sangat disesalkan karena Yosia melakukan kesalahan di masa tuanya. Ia gagal memahami kehendak Tuhan, sehingga ia berusaha menghalangi tentara Nekho yang hendak memerangi Babel. Padahal, Israel tidak ada urusan dengan Mesir. Nekho pun telah memberikan peringatan-yang berasal dari Allah-supaya ia tidak ikut campur. Namun Yosia memaksakan diri, bahkan dengan melakukan penyamaran. Sebagai buah dari ketidakpekaannya Yosia pun harus mempertaruhkan nyawa. Ia mati dengan sia-sia.

Seiring bertambahnya usia, sebagian orang merasa tak perlu mengontrol diri karena sudah berpengalaman. Tak mungkin melakukan kesalahan, apalagi mengalami kekalahan. Namun kisah Yosia menunjukkan kepada kita bahwa pencapaian rohani pada masa lalu tidak menjadikan seseorang kebal terhadap dosa. Bergaul akrab dengan Tuhan harus dilakukan secara terus-menerus sebagai sarana berjaga. Menghindarkan kita dari dosa, serta mengasah kepekaan supaya mampu membedakan suara Tuhan dari suara ambisi diri sendiri. --EBL/www.renunganharian.net

* * *
PENCAPAIAN ROHANI HENDAKNYA MEMBUAT KITA LEBIH BERHATI-HATI SUPAYA
JANGAN MENGABAIKAN TUHAN KARENA LEBIH MENGANDALKAN DIRI SENDIRI.

* * *


RENUNGAN SELASA
Bacaan: YEREMIA 31

Bacaan Setahun: Keluaran 40

Nas: "Masih ada harapan untuk hari depanmu ...." (Yeremia 31:17)


Sebelum Usai

Injury time, tambahan waktu, dalam pertandingan sepak bola merupakan kesempatan berharga yang tidak akan pernah dilewatkan oleh tim yang tengah menderita kekalahan. Peluang emas yang menerbitkan seberkas harapan bagi tim tersebut demi dapat membalikkan keadaan. Asa inilah yang membangkitkan semangat para pemain untuk bermain habis-habisan dalam memanfaatkan beberapa menit tambahan yang diberikan oleh wasit sebelum pertandingan benar-benar berakhir.

Sebagai bangsa pilihan Tuhan, pesan Ilahi yang disampaikan oleh Nabi Yeremia sanggup membangkitkan semangat orang-orang Israel yang tengah berada dalam pembuangan di Babel. Firman Tuhan, yang berisikan janji pemulihan (Yer. 30) untuk menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel (ay. 7), mengisyaratkan bahwa mereka masih memiliki harapan untuk dapat kembali ke tempat asal (ay. 17).

Janji nan mulia ini bertolak dari kasih Tuhan sebagai bapa Israel (ay. 9) yang mengasihi anak-anak-Nya dengan kasih yang kekal (ay. 3). Kasih yang sanggup menyegarkan dan memuaskan setiap jiwa yang lelah dan merana (ay. 25). Kekuatan baru yang mendorong mereka untuk terus berjuang melanjutkan hidup, sesulit dan seberat apa pun beban penderitaan yang tertanggung di atasnya.

Sebelum usai, hidup yang kita jalani layak untuk diperjuangkan hingga helaan nafas terakhir. Tak ada alasan untuk menyerah dan kalah terhadap keadaan yang acap kali mengimpit diri kita. Selalu tersedia asa bagi kita, anak-anak yang dikasihi-Nya. --EML/www.renunganharian.net

* * *
PERJUANGAN IMAN BELUM BERAKHIR SEBELUM USAI
PERJALANAN HIDUP ORANG PERCAYA DI MUKA BUMI.

* * *


RENUNGAN RABU
Bacaan: KISAH PARA RASUL 2:41-47

Bacaan Setahun: Imamat 1-3

Nas: Sambil memuji Allah dan mereka disukai semua orang. Tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. (Kisah Para Rasul 2:47)


Disukai

Beragam usaha manusia agar diri mereka disukai. Ada yang mati-matian menjaga penampilan fisiknya. Sebagian berupaya agar populer. Cukup banyak pula yang bermurah hati dan berbagi dengan banyak orang. Ada yang selalu melontarkan lelucon dan banyak bercanda. Namun kerap usaha-usaha ini berakhir dengan kekecewaan. Sebab relasi yang terjalin bersifat dangkal dan tidak permanen.

Cerita berbeda dengan jemaat mula-mula. Bukan hanya satu atau dua jemaat saja yang disukai, melainkan seluruh kelompok mereka. Padahal biasanya orang tidak suka dengan kumpulan orang bila dirinya tidak tergolong ke dalam kumpulan itu. Orang juga sering merasa terganggu jika ada kelompok, apalagi kelompok besar, mengadakan acara yang asing bagi mereka. Apakah rahasianya sehingga jemaat mula-mula bahkan semakin bertambah jumlahnya? Mereka ternyata telah bertobat dan menerima karunia Roh Kudus (ay. 38). Kesatuan dan saling berbagi terus terpelihara (ay. 44). Juga senantiasa mengenang dan bersyukur atas pengorbanan Kristus yang menebus dosa (ay. 46). Selain itu, mereka hidup tulus, tidak punya agenda terselubung agar diri mereka diuntungkan dan disukai.

Jika diri kita atau gereja tidak bertumbuh, patutlah kita becermin kepada jemaat mula-mula. Benar bahwa kita tidak bisa meniru sepenuhnya kehidupan orang percaya yang pernah sukses di masa silam. Namun kita dapat meneladani jemaat mula-mula yang mengejar kasih yang tulus. Kasih itu muncul oleh pengenalan dan relasi mereka dengan Kristus Yesus. --HEM/www.renunganharian.net

* * *
RAHASIA MENJADI DIRI DAN JEMAAT YANG BERTUMBUH ADALAH
MENGENAL YESUS MELALUI DOA DAN PEMBACAAN KITAB SUCI,
SERTA MENGEMBANGKAN KASIH YANG TULUS KEPADA SEMUA ORANG.

* * *


RENUNGAN KAMIS
Bacaan: YOHANES 2:1-11

Bacaan Setahun: Imamat 4-6

Nas: Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya, "Mereka kehabisan anggur." (Yohanes 2:3)


Peka dan Bertindak Benar

Masyarakat pedesaan pada umumnya kental dengan jiwa persaudaraan. Ketika seorang warga hendak mengadakan hajatan, misalnya, tanpa diminta para tetangga akan datang membantu. Biasanya ibu-ibu akan sibuk membantu dalam urusan dapur atau biasa disebut dengan tradisi rewang. Jadi, para ibu datang tidak sekadar karena undangan, tapi mereka juga ikut membantu agar acara hajatan berjalan lancar sampai selesainya.

Bacaan Injil hari ini mengajak kita berkenalan dengan budaya orang Israel di zaman Yesus, khususnya tentang pesta pernikahan. Maria, Yesus, dan para murid-Nya menjadi tamu undangan dalam suatu pesta pernikahan. Sebagai ibu rumah tangga, Maria bukan sekadar hadir di pesta tetapi ia juga membantu di dapur. Maria tahu situasi dan kondisi yang ada di sana. Dan Maria tahu persis ketika persediaan anggur kian menipis. Maria peka dan sadar bahwa persoalan ini membuat tuan rumah berada dalam kesulitan. Maria tahu yang perlu dilakukannya: menceritakan masalah ini kepada Putranya, bukan kepada orang lain. Langkah Maria ini tepat, Yesus menyediakan anggur terbaik dan pesta berakhir baik.

Keteladanan seorang Maria mengingatkan kita untuk peka pada kesulitan yang sedang dihadapi orang lain. Peka dan sadar untuk melakukan sebuah tindakan yang bijak dan benar guna membantu seseorang keluar dari kesulitannya. Maria menceritakan masalah orang lain kepada orang yang tepat yaitu Yesus. Ia tidak menceritakannya kepada sembarang orang yang justru bisa saja memperburuk keadaan. Kiranya kepekaan hati yang Tuhan karuniakan kepada kita mendorong kita bertindak benar demi meringankan kesulitan orang lain. --SYS/www.renunganharian.net

* * *
KETIKA MELIHAT KESULITAN SESEORANG DAN KITA TIDAK TAHU SOLUSINYA,
KIRANYA KITA DAPAT MENGAMBIL TINDAKAN YANG TEPAT
YAITU DATANG KEPADA YESUS DAN MENDOAKANNYA.

* * *


RENUNGAN JUMAT
Bacaan: KISAH PARA RASUL 9:36-43

Bacaan Setahun: Imamat 7-8

Nas: Semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian yang dibuat Dorkas waktu ia masih bersama mereka. (Kisah Para Rasul 9:39)


Konsumsi dan Kontribusi

Tuhan menciptakan manusia sebagai sarana penerima berkat dari-Nya. Namun demikian, Dia juga menciptakan manusia sebagai sarana penyalur berkat bagi orang lain. Tidak hanya berfokus kepada kebutuhan atau keinginan diri sendiri, Tuhan rindu kita memperhatikan kehidupan orang lain. Saat dunia lantang berseru, "Ambil semua yang bisa Anda dapat!" Tuhan berbisik, "Bagikan sebagian yang kau terima dari-Ku kepada orang lain yang membutuhkan!" Sulitkah hal ini kita lakukan? Tidak, sekiranya kita menyadari segala yang kita miliki bukan milik kita sendiri, melainkan pemberian Tuhan.

Tuhan, Sang Pemberi Berkat, rindu kita tidak sekadar mengonsumsi, tetapi juga berkontribusi. Dorkas adalah teladan seorang yang menjawab kerinduan hati Tuhan. Faktanya, firman Tuhan tidak menyebut Dorkas sebagai seorang kaya atau miskin. Ia disebut sebagai perempuan yang banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah (ay. 36). Segala berkat yang Dorkas terima dari Tuhan, tidak habis untuk konsumsi diri sendiri, tetapi ia kontribusikan sebagian untuk membantu para janda yang berkekurangan (ay. 39). Tidak heran orang-orang menginginkan Dorkas hidup lebih lama di dunia.

Tidak salah kita mengharapkan kelimpahan berkat dari Tuhan. Tidak salah pula kita menikmati berkat-berkat Tuhan. Hanya saja jangan pernah kita melupakan orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan. Alih-alih serakah mengonsumsi, milikilah hati yang mau berkontribusi. Tidak perlu khawatir. Kebahagiaan kita tidak akan berkurang, tetapi justru bertambah-tambah. Ingatlah firman Tuhan mengatakan, "Lebih berbahagia memberi daripada menerima." (Kis. 20:35). Hari ini, selain mengonsumsi berkat, mari kita bersedia berkontribusi. --LIN/www.renunganharian.net

* * *
ADA KEBAHAGIAAN SEJATI TUHAN SEDIAKAN BAGI ORANG-ORANG
YANG SEIMBANG MENGONSUMSI DAN MENGONTRIBUSI BERKAT.

* * *



RENUNGAN SABTU
Bacaan: 1 TIMOTIUS 1:12-17

Bacaan Setahun: Imamat 9-10

Nas: Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian, aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang ke (1 Timotius 1:16)


Kristus itu Sabar

Kita hidup di tengah zaman yang serba instan. Kondisi ini tanpa disadari justru membuat orang semakin mudah kehilangan kesabaran, karena ada banyak hal yang dahulu sukar diperoleh, atau setidaknya membutuhkan upaya untuk memperolehnya, kini bisa diperoleh dengan cepat. Namun, kondisi serupa jika direnungkan justru dapat dimanfaatkan untuk melatih kesabaran dalam banyak perkara, termasuk kesabaran dalam menantikan perubahan hidup orang lain.

Paulus dalam suratnya kepada Timotius, mengakui bahwa kesabaran Kristus yang menjadi kunci dalam pertobatan yang dialaminya. Paulus yang masa lalunya adalah seorang yang ganas, penghujat dan penganiaya (ay. 13), namun bertobat menjadi rasul yang hebat oleh karena kesabaran Kristus. Pengalaman hidup yang dapat menjadi harapan bagi setiap orang yang merasa hidupnya sungguh buruk, bahwa kesabaran Kristus pun dapat berbuah manis berupa perubahan hidup yang drastis. Begitu pula ada harapan bagi orang yang kita rindukan untuk bertobat dan percaya kepada Kristus.

Dalam sejarah kehidupan manusia, Allah sering menunjukkan kesabaran supaya manusia dapat menyadari kesalahannya, lalu bertobat dan mengalami perubahan hidup. Kehidupan yang kita alami saat ini mungkin juga hasil dari kesabaran Kristus, jika kita mau mengingat masa lalu kita yang kelam. Suatu pengalaman berharga yang dapat kita teruskan dengan menunjukkan kesabaran dalam diri kita, termasuk dalam menantikan perubahan hidup dari orang yang kita kasihi. --GHJ/www.renunganharian.net

* * *
KRISTUS SUDAH MENELADANKAN KESABARAN,
KINI KITA TINGGAL MENGIKUTI JEJAK-NYA.

* * *


MOTTO JPA : " ANDA BUKAN ORANG ASING, TETAPI KELUARGA KAMI DALAM TUHAN "
& JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya " ( LUKAS 1:17c )


JPA VISION 2023 : " HISTORY MAKER " ( PEMBUAT SEJARAH ) | Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #JPAVision​​​ #HistoryMaker2023 #PembuatSejarah2023 #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan #InfoIbadah​​​ #multimediaJPA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "

 Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "  Maz. 32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau d...

Post Bottom Ad

Halaman