RENUNGAN EDISI 2 OKTOBER 2022 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS )

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Jumat, 30 September 2022

RENUNGAN EDISI 2 OKTOBER 2022

 RENUNGAN HARIAN


RENUNGAN SENIN
Bacaan: 1 SAMUEL 17:40-58

Bacaan Setahun: Nahum 1-3 -- Habakuk 1-3

Nas: Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." (1 Samuel 17:45)


Dukungan untuk Ferdinand de Lesseps

Ferdinand de Lesseps dikenal dengan ide briliannya dalam membuka jalur perdagangan Terusan Suez. Namun, tahukah Anda bahwa keberhasilan Ferdinand mewujudkan hal itu tidak lepas dari peran teman lamanya, Said Pasha, yang menjadi raja muda Mesir? Keduanya bertemu dalam suasana akrab pada November 1854 untuk mendiskusikan gagasan Ferdinand soal jalur penghubung antara Laut Tengah dan Laut Merah sepanjang 193 kilometer. Akhirnya ide brilian itu terwujud pada November 1869, selang lima belas tahun setelah Ferdinand mengemukakan idenya, dengan dukungan sosok berpengaruh di Mesir.

Ketika menghadapi Goliat, orang Filistin pasti mendengar pengakuan dari wakil bangsa Israel di medan perang itu, "Aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam!" Pengakuan yang mungkin dipandang sebelah mata, dicibir, bahkan tidak dipedulikan. Namun, setelah Goliat berhasil ditumbangkan oleh Daud hanya dengan sekali lesatan umban, mungkin sebagian dari bangsa Filistin baru tersadar akan dukungan yang diperoleh Daud dalam peperangan hari itu. Ya, siapa sanggup menahan dan melawan dukungan dari Penguasa alam semesta di kubu Daud?

Saat ini apakah Anda sedang memerlukan dukungan untuk proyek besar dalam usaha Anda? Apakah tantangan hidup Anda terlihat sukar untuk ditaklukkan, bagai raksasa yang menghadang kemajuan yang hendak Anda raih? Berserulah kepada Tuhan semesta alam, yang pernah menolong Daud merobohkan lawan terbesar dalam peperangan yang pernah dihadapinya, lalu hadapilah "peperangan" Anda dengan kepala tegak! --GHJ/www.renunganharian.net

* * *
DENGAN DUKUNGAN ALLAH, SEHARUSNYA ORANG PERCAYA
DAPAT MENJALANI HIDUP DENGAN KEPALA TEGAK.

* * *


RENUNGAN SELASA
Bacaan: ZEFANYA 3:9-20

Bacaan Setahun: Zefanya 1-3 -- Hagai 1-2

Nas: "Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN." (Zefanya 3:12)


Rendah Hati dan Lemah

Kita kerap mendengar nasihat untuk selalu berpikir positif, percaya pada kemampuan diri sendiri, dan dilarang menyerah agar kita mampu bangkit dari keterpurukan. Kemudian kita diminta untuk terus giat dan melakukan segala upaya agar hidup kita mengalami perubahan. Kita terus didorong untuk tidak menjadi pribadi yang lemah dan selalu optimis. Dunia mengajarkan bahwa orang-orang yang kuatlah yang akan menang.

Namun Nabi Zefanya menyampaikan apa yang seharusnya dilakukan umat Tuhan agar mereka terbebas dari keterpurukan yang terjadi. Sungguh menarik ketika memahami bahwa Tuhan justru tidak memulihkan kehidupan umat yang merasa dirinya kuat, berhikmat, atau mampu membangun kejayaannya sendiri. Tuhan justru memulihkan umat yang rendah hati dan lemah. Zefanya berkata bahwa mereka adalah "sisa" artinya bagian kecil dari Israel (ay. 13), tidak banyak dari umat Tuhan yang rendah hati untuk mengakui bahwa dirinya lemah. Mereka benar-benar mengandalkan Tuhan sehingga mereka pun dipulihkan. Tuhan bergirang melihat kerendahan hati mereka dan Tuhan membuat mereka umat yang ternama dan terpuji di antara segala bangsa (ay. 20).

Seorang yang rendah hati dan merasa diri lemah bukanlah orang yang mengasihani diri sendiri. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang mengakui bahwa tanpa Tuhan mereka tidak akan mampu berbuat apa-apa. Karena merasa lemah, mereka selalu mencari pertolongan Tuhan. Tuhan berkenan dengan kerendahan hati dan membangkitkan mereka dari keterpurukannya. Tetapi orang-orang yang angkuh, direndahkan-Nya. --SYS/www.renunganharian.net

* * *
SAAT KITA BERADA DALAM KETERPURUKAN, KITA DAPAT MEMILIH: TETAP MERASA
DIRI KUAT ATAU MERASA DIRI LEMAH DAN MENCARI PERTOLONGAN TUHAN.

* * *


RENUNGAN RABU
Bacaan: AMSAL 1:20-33

Bacaan Setahun: Zakharia 1-7

Nas: Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya. (Amsal 1:20)


Hikmat di Jalanan

Banyaknya gelar akademis tidak otomatis membuat seseorang menjadi berhikmat alias bijaksana. Seseorang yang bahkan tak pernah mengenyam bangku sekolah pun bisa menjadi seorang yang sangat bijak. Mengapa demikian?

Sesungguhnya Allah telah menaruh hikmat-Nya dengan limpahnya di dalam seluruh ciptaan-Nya. Hikmat itu berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan, di atas tembok, dan di pintu gerbang (ay. 20-21). Artinya, hikmat itu tersedia di mana saja. Kita hanya perlu membuka mata dan telinga. Rela menjadi seorang pembelajar. Terus melatih diri memahami berbagai perkara. Mengamati sesuatu, menelaahnya, lalu menarik pelajaran darinya. Mulai dari berbagai peristiwa di alam semesta, juga dari pengalaman sendiri serta orang lain.

Mengamati kehidupan semut bisa membuat seorang pemalas menjadi rajin. Menyaksikan tetes air yang melubangi batu karang dapat membuat seseorang belajar tentang ketekunan. Mengamati alur air mengajarkan kita bersikap luwes dalam menjalani hidup. Mendengarkan nasihat dan teguran dapat menghindarkan kita dari celaka dan kesukaran (ay. 24-27). Menjalani kehidupan dengan takut akan Tuhan akan menjauhkan kita dari kebinasaan dan malapetaka (ay. 29-33). Dan sesungguhnya, di sinilah sumbernya, karena "takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan" (Ams. 1:7). Dialah yang akan menolong kita memahami segala sesuatu. Bahkan jika kita masih merasa diri bodoh atau kekurangan hikmat, kita didorong untuk memintanya kepada Allah (Yak. 1:5). Dialah yang akan memperlengkapi kita dengan hikmat-Nya yang tiada tara. --HT/www.renunganharian.net

* * *
MARI DATANG PADA ALLAH, SANG SUMBER HIKMAT
AGAR KITA MENJADI BIJAK DAN MENJALANI HIDUP DENGAN SELAMAT.

* * *


RENUNGAN KAMIS
Bacaan: 1 RAJA-RAJA 21:1-16

Bacaan Setahun: Zakharia 8-14

Nas: Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar ... berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. (1 Raja-raja 21:4)


Misteri Ukuran Koin

Seorang pemuda mengeluhkan beratnya permasalahan yang dihadapinya. Ayahnya mengambil koin dan memintanya memegang koin itu dengan tangan terentang ke depan. "Bagaimana ukurannya?" tanya ayahnya. "Kecil sekali ayah, " jawabnya. "Sekarang dekatkan ke matamu. Bagaimana ukurannya?" tanya beliau lagi. "Semakin mendekat, koin ini tampak semakin besar, " jawabnya. "Seperti itulah sebuah masalah, anakku!" kata ayahnya, "Apabila kau terus-menerus memusatkan perhatianmu kepadanya, ia akan tampak semakin besar, bahkan menguasai hidupmu."

Begitu negosiasinya mengenai kebun anggur milik Nabot tidak disetujui, Ahab menjadi uring-uringan. Ia lalu membaringkan dirinya di tempat tidur, menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Kita mungkin berpikir betapa sepelenya masalah Ahab. Dibanding seluruh harta kekayaan miliknya yang adalah seorang raja, sebuah kebun anggur tentu tidak ada artinya. Masalahnya adalah cara pandang Ahab. Ketimbang merentangkan tangannya, Ahab memilih mendekatkan tangan berisi koin keinginan itu ke matanya. Alhasil, keinginannya membesar menguasai dirinya, sehingga ia membiarkan Izebel, istrinya yang licik itu, melakukan tindakan keji terhadap Nabot.

Tidak ada di dunia ini kehidupan tanpa masalah. Namun, tidak ada pula kehidupan yang hanya berisikan masalah. Merana atau bahagia, semua itu tergantung bagaimana kita memperlakukan koin-koin pemasalahan di tangan kita. Akankah kita mendekatkan koin-koin itu kemudian membiarkannya menguasai kehidupan kita, ataukah kita merentangkan tangan supaya Tuhan bisa mengambil alih? Pilihan ada di tangan kita. --LIN/www.renunganharian.net

* * *
KETIKA MATA KITA TERTUJU KEPADA ALLAH, MAKA TIDAK ADA LAGI RUANG
BAGI KOIN-KOIN PERMASALAHAN UNTUK MENGUASAI KEHIDUPAN KITA.

* * *


RENUNGAN JUMAT
Bacaan: IBRANI 2:9-18

Bacaan Setahun: Maleakhi 1-4

Nas: Karena Ia sendiri telah menderita ketika dicobai, maka Ia dapat menolong mereka yang sedang dicobai. (Ibrani 2:18)


Yesus Memahami Hatimu

Bunda Teresa adalah figur ibu yang baik bagi orang-orang yang ada di Kolkata, India. Beliau mengabdikan diri untuk melayani orang-orang yang terpinggirkan, sakit kusta dan tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat. Beliau merasakan sendiri penderitaan mereka karena memang keseharian Bunda Teresa ada bersama-sama mereka. Beliau merasakan saat mereka terluka, terbuang dan dikucilkan. Sebagai ibu rohani, beliau memiliki hati seperti Tuhan Yesus yang mau memahami hati orang-orang yang ia layani.

Teks Ibrani 2:9-18 ini menunjukkan kebenaran bahwa Yesus sendiri sebagai manusia juga pernah merasakan kesulitan dalam hidup karena Ia juga sepenuhnya manusia (ay. 14), Ia mengalami maut (ay. 9), dan membebaskan mereka dari perhambaan akan ketakutannya oleh sebab maut (ay. 15). Jadi, Yesus pun pernah sama-sama merasakan penderitaan manusia. Mengapa demikian? Karena sebagai Imam Besar, Ia berkenan menaruh belas kasihan pada manusia (ay. 17).

Saat mengalami hidup yang sukar, jangan pernah khawatir dan takut. Yesus memahami hatimu karena Ia sendiri juga pernah menjadi manusia dan merasakan apa yang kamu rasakan. Mari ungkapkan isi hatimu kepada-Nya, Dialah Allah yang memahami hidup manusia. Tuhan mau kita sebagai anak-anak-Nya dekat dengan Dia supaya saat mengalami masa sukar, kita tetap beroleh kekuatan untuk melewatinya bahkan damai sejahtera yang tidak pernah kita dapatkan dalam dunia yang fana ini. Bahkan saat kita jatuh dalam dosa pun dan mengalami penderitaan, Ia juga tetap mau menjadi pendamai supaya hubungan kita dengan Allah tidak terputus. --YDS/www.renunganharian.net

* * *
BERSYUKURLAH KITA PUNYA YESUS YANG MEMAHAMI HIDUP KITA.

* * *


RENUNGAN SABTU
Bacaan: AMSAL 11:24-31

Bacaan Setahun: Matius 1-4

Nas: Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. (Amsal 11:25)


Resep Bahagia

Sepulang melakukan kunjungan dan pelayanan sosial ke sebuah lembaga pemasyarakatan, salah seorang pemuda berkata, "Tadinya saya berpikir bahwa tujuan saya dan teman-teman berkunjung ke sana ialah untuk menguatkan para warga binaan, menolong dan melayani serta berbagi berkat kepada mereka melalui bantuan sosial serta kehadiran kami. Ternyata setelah di sana, justru sayalah yang merasa sangat diberkati melalui keramahan dan pelayanan mereka, juga dengan menyaksikan semangat dan ketulusan mereka saat mengikuti kebaktian. Sayalah yang justru dikuatkan dan diteguhkan untuk terus bertekun melayani Tuhan." Ia pun berjanji akan lebih sering terlibat dalam pelayanan ini.

Umumnya kita senang menerima sesuatu dari orang lain, bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga hal-hal lain seperti pujian, perhatian, juga pelayanan yang baik. Namun ada sisi lain yang juga perlu kita lakukan jika ingin berbahagia, yakni dengan memberi. Menunjukkan kemurahan hati dan berbagai tindakan kebajikan. Serta berbagi berkat kepada orang-orang yang memerlukannya. Pemberian kita yang kecil dapat membuat seseorang tersenyum. Memberi semangat dan pengharapan kepada orang-orang yang lemah dan nyaris putus asa. Menjadi jawaban bagi doa-doa orang lain.

Ini selaras dengan pengajaran Tuhan Yesus yang mengatakan bahwa: Lebih berbahagia memberi daripada menerima (Kis. 20:35). Ketika kita dengan rela berbagi berkat kepada orang lain, bukan hanya secara materi, tetapi juga dalam rupa-rupa kebaikan, maka kita sendiri akan mengalami kebenaran ini. Itulah resep hidup berbahagia. --HT/www.renunganharian.net

* * *
ORANG YANG MEMBAGIKAN BERKATNYA KEPADA ORANG LAIN TIDAK AKAN
KEKURANGAN SESUATU YANG BAIK, MALAHAN IA SEDANG MELIPATGANDAKANNYA.

* * *



MOTTO JPA : "ANDA BUKAN ORANG ASING, TETAPI KELUARGA KAMI DALAM TUHAN"
& JPA VISION : "Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya" ( LUKAS 1:17c )


"THE FUTURE IS NOW" (MASA DEPAN ADALAH SEKARANG) | Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #JPAVision​​​ #TheFutureIsNow #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan #InfoIbadah​​​ #multimediaJPA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "

 Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "  Maz. 32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau d...

Post Bottom Ad

Halaman