RENUNGAN EDISI 22 SEPTEMBER 2024 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS )

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Sabtu, 21 September 2024

RENUNGAN EDISI 22 SEPTEMBER 2024

 RENUNGAN HARIAN




RENUNGAN SENIN
Bacaan: 1 YOHANES 2:28-3:18

Bacaan Setahun: Daniel 4-6

Nas: Saudara-saudara yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi keadaan kita kelak belum dinyatakan. Namun, kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebe (1 Yohanes 3:2)


Sama seperti Yesus

Di kuartal keempat tahun 2023, direncanakan muncul sebuah game (permainan) komputer berjudul I Am Jesus Christ (terjemahan: Saya adalah Yesus Kristus). Game ini menyimulasikan kehidupan Yesus 2000 tahun lalu di Israel. Para pemainnya akan dapat merasakan "menjadi" Yesus dengan mengendalikan karakter-Nya di game tersebut. Pencipta game ini menyatakan bahwa ia membuat game ini untuk memperkenalkan Yesus kepada khalayak yang lebih luas. Namun demikian, dapat dibayangkan, game ini mengundang cukup banyak kontroversi di kalangan orang kristiani.

Salah satu poin diskusi yang terangkat sehubungan dengan kemunculan game tersebut adalah tentang arti menjadi seperti Yesus. Konsep ini adalah salah satu konsep paling penting di Alkitab. Yesus memanggil murid-murid-Nya untuk mengikuti dan meneladani Dia. Yohanes mengajar bahwa menjadi sama dengan Yesus adalah tujuan akhir perjalanan iman kita. Paulus juga mengajarkan konsep yang sama (lih. Rm. 8:29). Namun, apa yang dimaksud dengan "sama seperti Yesus" itu? Aspek apanya yang "sama"? Apakah penampilan, makanan, budaya, atau pengalaman menjalani peristiwa-peristiwa hidup-Nya 2000 tahun yang lalu, seperti yang berusaha ditawarkan game I Am Jesus Christ? Atau apa?

Dalam bacaan hari ini, Yohanes menjelaskan bahwa dua aspek yang paling penting dalam menjadi sama dengan Yesus adalah tentang kesucian diri dan mengasihi saudara-saudari kita. Menjadi sama dengan Yesus di dalam kedua aspek ini adalah yang terpenting dan harus diprioritaskan. Yang lain, apalagi yang bersifat eksternal, silakan dinomorduakan. --ALS/www.renunganharian.net

* * *
JADILAH SAMA SEPERTI YESUS DALAM HAL
KESUCIAN HIDUP DAN KASIH KEPADA SAUDARA.

* * *



RENUNGAN SELASA
Bacaan: AYUB 1

Bacaan Setahun: Daniel 7-9

Nas: "Jika engkau bertobat kepada Yang Maha Kuasa, engkau akan dipulihkan: ...." (Ayub 22:23)


Mengawasi Mulut

Pada hari itu, secara berurutan, kabar buruk diterima oleh Ayub. Dimulai dari kawanan lembu dan keledai betina dirampas oleh orang-orang Syeba, disusul kawanan kambing domba mati disambar api dari langit, lalu kawanan unta dirampas oleh orang-orang Kasdim (ay. 14-17). Kabar terakhir ialah yang paling buruk, yakni kesepuluh anaknya tewas ditimpa reruntuhan rumah (ay. 18-19).

Kita tahu betul situasi Ayub karena kisah tersebut telah dibukukan dalam Alkitab. Kita paham ia sedang mengalami ujian iman. Diawali Iblis menuding dirinya setia hanya karena Tuhan memagari kehidupannya dengan berkat (ay. 10). Lalu atas seizin Tuhan, Iblis menimpakan kesukaran kepadanya demi membuka kedoknya yang sebenarnya (ay. 11-12). Kita tahu, tetapi orang-orang di sekelilingnya pada saat itu tidak tahu. Istri Ayub tidak tahu, sahabat-sahabat Ayub juga tidak tahu. Sang istri menyuruhnya mengutuki Tuhan lalu mati (Ayb. 2:9). Elifas, sahabatnya, menganjurkan agar ia bertobat (Ayb. 22:23a). Bildad dan Zofar, kedua sahabatnya yang lain, menuturkan pendapat yang tidak jauh berbeda dari itu (Ayb. 8:5-6; Ayb. 11:14-15). Ayub yang sedang menderita menjadi bertambah menderita oleh perkataan mereka.

Lewat kisah Ayub, kita diingatkan untuk mengawasi mulut setiap kali melihat seseorang menderita. Hati-hati, jangan semena-mena mengatakan dirinya berdosa atau sedang menerima hukuman dari Tuhan. Siapa tahu, seperti Ayub, ia juga sedang mengalami ujian iman. Jangan tambahkan penderitaan dengan kata-kata kita yang tidak memiliki dasar pengetahuan apa-apa. Kita belum paham gambaran keseluruhan dari apa yang terjadi pada orang itu, jadi lebih baik kita hiburkan hatinya dan kuatkan imannya kepada Tuhan. --LIN/www.renunganharian.net

* * *
AWASILAH MULUT AGAR TIDAK BERKATA SEMENA-MENA TERHADAP
PENDERITAAN ORANG LAIN KARENA KITA TIDAK TAHU ALASANNYA.

* * *



RENUNGAN RABU
Bacaan: ROMA 3:9-31

Bacaan Setahun: Daniel 10-12

Nas: Sebab, tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. (Roma 3:20)


Berusaha Mengecilkan Kejahatan

Saya tidak seburuk itu, adalah bentuk pembelaan saya waktu tepergok berbuat dosa. Saya berusaha mengecilkan dosa yang sudah saya lakukan, dengan membandingkan "dosa kecil" saya dengan "dosa besar" orang lain. Contoh, saya pernah ditegur karena nonton film porno. Saya berkata bahwa dosa itu tidak sebesar mereka yang selingkuh atau yang hobi pijat plus-plus. Saya berusaha menunjukkan bahwa saya tidak sejahat itu karena ada orang lain yang lebih jahat.

Seperti yang Paulus katakan, "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak" (ay. 10). Logika manusia, kalau kita melakukan banyak perbuatan baik, maka itu membatalkan perbuatan-perbuatan jahat yang kita lakukan. Di mata Tuhan, itu salah. Sebab tak seorang pun dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat (ay. 20). Sebanyak apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, itu tak bisa membenarkan kita. Lalu, apa kabar baiknya? Manusia dibenarkan karena iman kepada Kristus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman dalam darah-Nya (ay. 25). Kalau kita benar maka itu hanya karena iman, dan kebenaran ini hanya kita dapatkan di dalam Kristus Yesus.

Kita adalah pendosa, upah dosa adalah maut. Apa pun perbuatan jahat yang pernah kita lakukan, akuilah itu apa adanya. Jangan berusaha mengecilkannya. Setelah itu, tidak melakukannya lagi. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, marilah kita hidup dalam kebenaran firman Tuhan, jangan mau lagi melakukan segala sesuatu yang kita tahu itu adalah kejahatan. --RTG/www.renunganharian.net

* * *
MANUSIA DIBENARKAN KARENA IMAN KEPADA KRISTUS.

* * *



RENUNGAN KAMIS
Bacaan: LUKAS 21:7-19

Bacaan Setahun: Hosea 1-7

Nas: "Namun, sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." (Lukas 21:12)


Kepastian

Ketika dokter akan mengambil tindakan medis, operasi misalnya, ia memberi tahu pasien mengenai apa yang akan terjadi. Operasi besar, misalnya, merupakan tindakan yang berisiko tinggi. Itu berarti tingkat ketidakpastian juga tinggi. Segenap prosedur yang akan dilakukan perlu diberitahukan agar pasien dapat mengambil keputusan untuk turut menanggung risiko itu. Menurut penelitian, pasien akan lebih tenang ketika mengetahui seluk-beluk pengalaman yang akan dihadapinya.

Membaca seramnya masa depan yang Yesus ceritakan kepada murid-murid-Nya, mungkin muncul pertanyaan dalam benak kita. Mengapa Yesus menyampaikan gambaran yang begitu pesimis? Ada pemberontakan, peperangan, kelaparan, berbagai bencana alam, serta penyakit (ay. 9-12). Tujuan Yesus sesungguhnya adalah agar umat percaya menjadi waspada dan tidak disesatkan (ay. 8). Keadaan kacau disampaikan agar kita dapat merebut peluang untuk bersaksi bagi-Nya (ay. 13). Gambaran mengenai penganiayaan sebelum terjadinya peristiwa dahsyat dikemukakan agar kita mengetahui apa yang perlu kita siapkan atau lakukan (ay. 14-15).

Di tengah ketidakpastian, kita membutuhkan kepastian. Yesus mengungkapkan yang perlu kita ketahui. Termasuk keadaan buruk yang disampaikan-Nya secara gamblang. Tuhan mengetahui semua peristiwa dan mengendalikan seluruhnya. Kesudahan semua ini adalah sukacita selamanya bersama Tuhan yang hidup (ay. 19). Pengharapan teguh ini menjadi pegangan dan penghiburan yang besar di tengah ketidakpastian dan penderitaan. --HEM/www.renunganharian.net

* * *
TUHAN MEMBERI KEPASTIAN AKAN KENDALI-NYA SERTA MASA DEPAN YANG
DISEDIAKAN BAGI MEREKA YANG SETIA DAN BERTAHAN HINGGA AKHIR.

* * *



RENUNGAN JUMAT
Bacaan: YESAYA 59

Bacaan Setahun: Hosea 8-14

Nas: Akan tetapi, kejahatanmulah yang memisahkan kamu dari Allahmu, dan dosamulah yang membuat wajah-Nya tersembunyi dari kamu, sehingga Ia tidak mendengar. (Yesaya 59:2)


Dosa dan Kejahatan

"Jika Tuhan sungguh ada, sangat berkuasa dan mengasihi manusia, dimana Dia saat saya terpuruk? Mengapa saya dibiarkan-Nya menderita? Apakah Tuhan tidak mampu menjaga dan melindungi saya? Pergumulan saya menjadi bukti bahwa keberadaan Tuhan pantas untuk diragukan, bukan?" ujar seseorang dengan nada penuh amarah dan kekecewaan.

Yesaya mengungkap alasan Israel tak diselamatkan dari tangan musuh-musuh mereka. Bukan karena Allah tidak peduli, tidak sanggup bekerja, atau tidak melihat penderitaan umat. Kuasa Tuhan tidak pernah berkurang sehingga menjadikan-Nya terlalu lemah untuk menyelamatkan umat. Tuhan juga tidak pernah kehilangan kepekaan untuk mendengar seruan umat-Nya. Masalahnya, Dia menyembunyikan diri sehingga terkesan tidak mendengar dan tidak mau peduli itu karena perbuatan umat Israel sendiri. Mereka menaruh pemisah dengan masih melakukan dosa dan kejahatan.

Allah selalu mendengar keluh-kesah umat-Nya. Allah sanggup menolong seperti waktu-waktu yang telah lalu. Tangan-Nya tidak pernah kurang panjang. Kuasa-Nya tidak pernah berkurang, melemah, atau terbatas. Hanya, dosa menghalangi rahmat Allah atas kita. Dosa menyulut murka Allah, menangguhkan tanda perkenanan-Nya. Karena itu, sebelum mempertanyakan keberadaan Tuhan, baiklah kita koreksi diri. Setidaknya, kita jauhi kebiasaan dosa Israel yang senang memandang rendah hak orang lain, meremehkan hukum, mudah mengucap janji palsu, menganggap murah nyawa sesama, dan suka mengatur strategi jahat demi mencapai kepentingan pribadi. --EBL/www.renunganharian.net

* * *
DOSA DAN PELANGGARAN KITA SENDIRILAH
YANG MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KARUNIA-NYA.

* * *



RENUNGAN SABTU
Bacaan: YESAYA 1:1-9

Bacaan Setahun: Yoel 1-3

Nas: ... "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku." (Yesaya 1:2)


Jangan Lupa!

Remaja-remaja yang memberontak di dalam keluarga sekarang ini semakin sering terjadi. Tentunya banyak alasan yang menyebabkan mereka berlaku demikian. Mungkin saja mereka kurang mendapat perhatian, kurang kasih sayang, tidak mendapat didikan yang baik, terpengaruh pergaulan buruk, merasa sudah besar, atau sebab lainnya. Karena hal-hal tersebut, mereka melawan orang tua dan mengikuti keinginannya sendiri. Hal ini tentu sangatlah menyedihkan orang tua mereka.

Tuhan adalah seperti orang tua yang bertanggung jawab. Dia bagaikan orang tua yang melahirkan, membesarkan, dan mengasuh anak-anaknya dengan sangat baik, tidak ada yang kurang, baik kasih sayang, perhatian, didikan, perlindungan, dan lainnya. Namun anak-anak-Nya, bangsa Israel yang dipilih-Nya, dibebaskan-Nya dari Mesir, dan dibuat-Nya besar justru berbalik dari Dia. Bangsa Israel yang tampaknya makmur dan bahkan terlihat rohani ternyata justru telah memberontak, meninggalkan Tuhan, dan hidup dalam kejahatan. Mereka melupakan Dia dan kebaikan-Nya. Mereka diumpamakan lebih buruk dan memalukan daripada lembu yang mengenal pemiliknya dan keledai yang mengenal palungan dari tuannya (ay. 3). Oleh sebab itulah, Tuhan akan mendatangkan hukuman bagi mereka. Hukuman yang diberikan-Nya supaya mereka bertobat dan berbalik kepada-Nya.

Keinginan sendiri dan merasa hebat adalah musuh besar kita dalam mengasihi Tuhan. Hal-hal itu sering membuat kita lupa akan Dia dan kebaikan-Nya. Biarlah kita segera menyadari dan kembali ketika kita telah meninggalkan-Nya, jangan menunggu hingga kita harus menerima didikan dan hajaran Tuhan yang keras untuk membuat kita berbalik. --ANT/www.renunganharian.net

* * *
INGATLAH SIAPA SESUNGGUHNYA KITA DI HADAPAN-NYA!

* * *



MOTTO JPA : " ANDA BUKAN ORANG ASING, TETAPI KELUARGA KAMI DALAM TUHAN "

&
JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya "
( LUKAS 1:17c )


JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS ) | Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #JPAVision​​​ #UnlimitedLove #KasihTanpaBatas #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan2024 #InfoIbadah​​​ #multimediaJPA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "

 Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "  Maz. 32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau d...

Post Bottom Ad

Halaman