RENUNGAN EDISI 4 JUNI 2023 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS )

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Jumat, 02 Juni 2023

RENUNGAN EDISI 4 JUNI 2023

  RENUNGAN HARIAN


RENUNGAN SENIN
Bacaan: MAZMUR 92

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 28-30

Nas: Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. (Mazmur 92:15-16)


Memberitakan Kasih Tuhan

Hidup dimulai saat umur 40 tahun. Begitu yang sering kita dengar. Joe Biden, Presiden Amerika yang dilantik pada usia yang terbilang tidak muda, jelang 79 tahun, menjadi satu contoh bagaimana usia yang tergolong tidak muda lagi bukanlah halangan untuk tetap berkarya, bekerja dan mendatangkan kebaikan bagi banyak orang.

Mazmur 92 ini adalah sebuah mazmur yang biasa didaraskan pada perayaan hari Sabat. Berisikan rasa syukur atas kasih setia Tuhan yang dirasakan di sepanjang hari, karena perbuatan tangan Tuhan dan rancangan-Nya yang begitu besar. Sebuah mazmur pujian dan ungkapan syukur penuh optimisme. Selanjutnya, pemazmur mencatat bahwa penting untuk selalu hidup sebagai orang yang benar di hadapan Tuhan. Orang benar itu, dikatakan oleh pemazmur, akan seperti pohon korma dan pohon aras di Libanon yang terus menghasilkan buah. Demikianlah orang benar, bahkan sampai masa tua sekalipun, hidupnya sampai kapan pun akan tetap dapat memberitakan kemuliaan Tuhan.

Usia lanjut bukanlah halangan untuk terus memberitakan kasih Tuhan kepada sesama, terutama kepada mereka yang dekat dengan kita. Mungkin dari segi fisik, kita tidak lagi seperti dulu saat masih muda. Pasti ada banyak keterbatasan. Mungkin kita tidak bisa lagi menjadi misionaris yang pergi ke tempat-tempat jauh, tetapi kita masih dapat memberitakan kasih Tuhan kepada anak dan cucu kita. Kita masih dapat menyaksikan pengalaman hidup kita kepada sesama, yaitu pengalaman hidup ditolong oleh Tuhan dan menerima janji-janji-Nya. Kita masih bisa mengajarkan orang muda untuk selalu hidup benar di hadapan Tuhan, setia kepada-Nya dan terus menaruh pengharapan kepada Tuhan yang setia. --AAS/www.renunganharian.net

* * *
USIA BUKANLAH HALANGAN UNTUK TERUS MEMBERITAKAN KASIH,
KEMULIAAN, DAN KEKUASAAN TUHAN DI MANA SAJA DAN KAPAN SAJA.

* * *



RENUNGAN SELASA
Bacaan: KISAH PARA RASUL 2:1-13

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 31-33

Nas: "Baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." (Kis. 2:11)


Perbuatan Besar Allah

Salah satu peristiwa menarik pada zaman gereja mula-mula adalah peristiwa turunnya Roh Kudus, yang memenuhi umat Allah di Yerusalem. Seperti kita tahu, keberadaan mereka di Yerusalem dalam rangka menaati perintah agar mereka tinggal di sana untuk menanti-nantikan janji datangnya Roh Kudus. Akhirnya terjadilah sesuatu yang menggemparkan tepat pada hari Pentakosta itu, ketika para murid Kristus berada di loteng atas sebuah bangunan di Yerusalem.

Lukas jelas mencatat bahwa kerumunan orang yang mendengar suatu bunyi yang aneh itu merasa bingung, karena para rasul Kristus itu berkata-kata dalam berbagai bahasa, mulai dari Partia, Media, hingga Arab dan Asia (ay. 8-11). Menariknya, pesan yang disampaikan lewat berbagai bahasa itu terdengar sama, yakni tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (ay. 11). Berita yang memang dimaksudkan untuk dipahami oleh seluruh bangsa pada masa itu, bahwa benarlah Allah sedang berkarya dalam kehidupan para rasul, juga para murid yang berkumpul untuk menantikan hadirnya Roh Penolong itu.

Saat ini Roh Kudus sudah berdiam dalam diri orang percaya. Allah mengharapkan agar mereka yang telah didiami oleh Roh Kudus, dapat mewartakan akan perbuatan-perbuatan Allah yang besar, yang dimulai dari lokasi terdekat, di mana orang banyak mengenal dan mengerti bahasa yang dipakai. Sudahkah kita melibatkan diri untuk bersaksi tentang perbuatan-perbuatan Allah dalam kehidupan kita? Jika belum, ini waktu yang tepat untuk memulainya, supaya melalui kita, Injil diberitakan. --GHJ/www.renunganharian.net

* * *
KETIKA ROH KUDUS BERKARYA, UJUNGNYA SELALU MEMULIAKAN ALLAH.

* * *



RENUNGAN RABU
Bacaan: LUKAS 9:10-17

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 34-36

Nas: Tetapi Ia berkata kepada mereka, "Kamu harus memberi mereka makan!" (Lukas 9:13 a)


Pelayanan Menyeluruh

Terkadang ada orang yang memahami bahwa pelayanan adalah hanya sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan rohani di gereja maupun persekutuan. Pelayanan hanya terbatas, seperti: menjadi pembawa renungan, pemimpin pemahaman Alkitab, pemimpin pujian, pemusik ibadah, dan pendoa syafaat. Hanya itukah sebuah pelayanan?

Ketika orang banyak terus mengikuti Yesus, Dia tetap melayani mereka dengan menyampaikan berita tentang Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya meminta Yesus menyuruh orang banyak pergi agar dapat mencari tempat menginap dan makan. Tetapi alangkah terkejutnya para murid ketika Yesus mengatakan bahwa mereka harus memberi makan orang banyak itu. Para murid mungkin berpikir bahwa memberi makan bukanlah menjadi tanggung jawab mereka sebagai pelayan. Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya suatu tanggung jawab pelayanan yang lebih luas dan menyeluruh. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu menjenguk Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku (Mat. 25:35-36).

Ketika kita melihat di sekitar kita, ada banyak sekali pelayanan yang bisa kita lakukan bagi Tuhan dengan mengasihi dan menolong sesama. Ada orang-orang yang mungkin lapar, haus, telanjang, sakit, dipenjara, dan tidak punya tempat tinggal, mari kita mengambil bagian, melayani dengan menolong dan meringankan beban mereka. --ANT/www.renunganharian.net

* * *
PELAYANAN ITU BEGITU LUAS MENEMBUS KELUAR
DARI TEMBOK-TEMBOK GEREJA DAN PERSEKUTUAN.

* * *



RENUNGAN KAMIS
Bacaan: ULANGAN 11:8-32

Bacaan Setahun: Ezra 1-2

Nas: "Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; ... harus mengajarkannya kepada anak-anakmu ...." (Ulangan 11:18-19)


Estafet Kehidupan

Kecepatan individu dalam berlari bukan satu-satunya faktor penentu kemenangan bagi peserta lomba lari estafet. Ketepatan dalam memindahkan tongkat estafet menjadi unsur lain yang harus diperhatikan oleh para pelari yang tergabung dalam satu tim. Sebagai perlombaan lari berkelompok, kerja sama di antara pelari berperan besar untuk mengantarkan tim mencapai garis akhir dan memenangkan pertandingan.

Demikian pula halnya dengan mendidik anak-anak untuk mengenal Tuhan sejak usia dini. Langkah penting ini menunjukkan sikap bijak kita sebagai orang tua dalam mengoper kehidupan sebagaimana dilakukan Musa terhadap bangsa Israel. Sebagai pemimpin yang dipilih untuk membawa umat pilihan Tuhan ke negeri perjanjian (ay. 9), ia senantiasa menekankan pentingnya mengajari anak-anak mereka (ay. 19) dengan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya (ay. 22).

Didikan yang mendatangkan berkat (ay. 27), bukan kutuk (ay. 28), bagi setiap orang yang mengasihi Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hati dan jiwa (ay. 13). Berkat kehidupan yang akan sampai kepada anak cucu (Yes. 44:3) dan berpeluang membawa keluarga kita mencapai garis akhir (2Tim. 4:7) dalam anugerah Tuhan.

Sebagai bagian dari pelari beregu di gelanggang kehidupan, tanggung jawab orang tua adalah memastikan anak-anak kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Estafet kehidupan yang menjamin mahkota abadi di garis akhir hidup para pengikut Kristus yang berkemenangan. --EML/www.renunganharian.net

* * *
KETAATAN KEPADA TUHAN MENANDAI SIKAP BIJAK ORANG PERCAYA
DALAM MEMASTIKAN ESTAFET KEHIDUPAN HINGGA KE ANAK CUCU.

* * *



RENUNGAN JUMAT
Bacaan: AMSAL 2:1-6

Bacaan Setahun: Ezra 3-5

Nas: Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. (Amsal 2:4-5)


Harta Terpendam

Ini kisah tentang para penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja terus menggali tanpa lelah. Ada yang memacu mereka sehingga mereka terus-menerus melakukan penggalian hingga tempat terdalam: Harapan! Ya, harapan bahwa di dalam tanah yang digali itu kaya mineral alam, karena itulah mereka tak pernah pindah tempat kerja. Setiap hari, bahkan dibutuhkan waktu bertahun-tahun, hingga suatu hari, mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu dan menemukan harta terpendam yang selama itu mereka cari.

Seorang penambang tahu risiko atau bahaya dari setiap jengkal tanah yang digalinya. Tanpa kenal lelah, tanpa rasa takut, gelap dan gerah yang dialaminya pun tidak menghentikannya untuk terus menggali hingga ratusan meter dalamnya. Hingga ia menemukan harta terpendam itu. Dan jika ia telah menemukannya, ia tidak juga berhenti. Mengapa? Karena ia tahu bahwa harta lebih besar akan diperolehnya jika ia terus menggali.

Firman Tuhan ibarat timbunan emas atau harta tependam di dalam tanah. Pengertian tentang takut akan Tuhan dan pengenalan akan Allah adalah harta berharga yang nilainya tidak dapat dibandingkan dengan apa pun (ay. 5). Apakah Anda dan saya ingin memperoleh harta terpendam yang telah disediakan Tuhan itu? Seperti seorang penambang tadi, dibutuhkan ketekunan untuk terus menggali, keyakinan pada harapan dan fokus kepada Tuhan, Sang Empunya harta itu, hingga kita menemukan semua yang telah dijanjikan itu. Sungguh, sukacita besar akan terpancar dari hati setiap orang yang hidupnya takut akan Tuhan dan mengenal Pribadi-Nya. --SYS/www.renunganharian.net

* * *
HARAPAN BESAR AKAN TERPANCAR DARI HIDUP SETIAP ORANG YANG TEKUN
MENGGALI DAN MENCARI HARTA TERPENDAM YANG DISEDIAKAN TUHAN.

* * *



RENUNGAN SABTU
Bacaan: DANIEL 1

Bacaan Setahun: Ezra 6-7

Nas: Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya. (Daniel 1:20)


Harga Pot Kosong

Tujuh ribu rupiah, itulah harga satu pot kosong yang biasa saya beli di sebuah toko. Lewat media pot, saya bisa menjual berbagai tanaman. Tanaman yang saya taruh di pot, menentukan nilainya. Contoh, saya taruh tanaman min, harga tanaman plus pot menjadi tiga belas ribu rupiah. Saya taruh tanaman keladi tikus, harganya jadi tiga puluh lima ribu rupiah. Saya taruh tanaman cabai setan, harganya jadi dua puluh ribu rupiah. Beda isi, beda nilai jualnya.

Seberapa bernilai hidup kita di mata Tuhan dan manusia, sangat ditentukan dengan segala sesuatu yang kita isi di hati dan pikiran kita. Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya bisa saja memilih belajar asal-asalan di negeri Babel selama masa pendidikan tiga tahun. Kepandaian mereka kelak dipakai untuk bekerja pada Nebukadnezar, raja yang sudah menaklukkan negeri mereka dan mengangkut mereka jadi tawanan. Mereka memilih mengisi hidupnya dengan takut akan Tuhan. Buktinya, mereka berketetapan tidak menajiskan dirinya. Mereka juga belajar dengan tekun. Tuhan disenangkan dengan sikap mereka, sehingga Dia memberikan pengetahuan dan kepandaian kepada mereka (ay. 17). Karena takut kepada Tuhan, secara kebijaksanaan dan pengertian mereka sepuluh kali jauh lebih cerdas daripada semua orang berilmu di kerajaan itu (ay. 20).

Karena menyadari diri kita sangat bernilai di hadapan Tuhan, mari kita mengisi diri kita dengan segala sesuatu yang benar, kudus, dan berkenan kepada Tuhan. Hidup dalam takut akan Tuhan, rajin bekerja, rajin belajar, tekun berdoa, dan tetap setia mengikut Tuhan dalam kondisi apa pun. --RTG/www.renunganharian.net

* * *
SEBERAPA BERNILAI HIDUP KITA DI MATA TUHAN DAN MANUSIA,
SANGAT DITENTUKAN DENGAN SEGALA SESUATU YANG KITA ISI DI HATI DAN PIKIRAN KITA.

* * *






MOTTO JPA : " ANDA BUKAN ORANG ASING, TETAPI KELUARGA KAMI DALAM TUHAN "
& JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya " ( LUKAS 1:17c )


JPA VISION 2023 : " HISTORY MAKER " ( PEMBUAT SEJARAH ) | Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #JPAVision​​​ #HistoryMaker2023 #PembuatSejarah2023 #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan #InfoIbadah​​​ #multimediaJPA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "

 Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "  Maz. 32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau d...

Post Bottom Ad

Halaman