RENUNGAN EDISI 28 MEI 2023 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS )

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Jumat, 26 Mei 2023

RENUNGAN EDISI 28 MEI 2023

 RENUNGAN HARIAN



RENUNGAN SENIN
Bacaan: LUKAS 5:1-11

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 4-6

Nas: Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (Lukas 5:4)


Walaupun Masih Sulit

Seorang teknisi tahu betul seberapa besar kemungkinan sebuah perangkat dapat diperbaiki. Dia tahu darimana harus menyelesaikannya. Selama perangkat tersebut belum mengalami banyak modifikasi pastilah seorang teknisi mampu mendeteksi mengapa perangkat itu tidak bisa bekerja secara normal.

Bapa kita di surga tahu bagaimana memperbaiki kelemahan-kelemahan diri kita sebagai manusia. Tuhan pun tahu kondisi yang dialami Petrus sebagai seorang nelayan. Tuhan melihat dengan jelas bagaimana Petrus sudah lelah menunggu. Petrus telah berhenti berjuang mencari ikan karena kondisi terasa sedang tidak bersahabat. Yesus datang untuk menunjukkan kepada Petrus bahwa Dia mampu memberi harapan walaupun keadaan masih sulit. Pada ayat 5 ditulis, "Simon menjawab, 'Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena perkataan-Mu itu, aku akan menebarkan jala juga.'"

Di masa-masa sulit seperti inilah Yesus menyelidiki iman setiap dari kita. Apakah kita berani memercayakan kebutuhan kita kepada-Nya? Mari belajar dari Petrus yang berani melepaskan kekhawatiran-kekhawatiran yang ada. Keputusan Petrus untuk menaati perintah Yesus mampu mengubah masa sulitnya menjadi sukacita yang melimpah. Kehadiran Yesus saat itu telah merubah hidup dan masa depan Petrus selanjutnya. Ia tersungkur dan berkata, "Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang berdosa" (ay. 8). Di atas semuanya itu, Petrus memiliki keberanian untuk memercayakan keterbatasannya kepada Yesus walaupun di masa-masa sulit. --YGP/www.renunganharian.net

* * *
KETAATAN KEPADA YESUS AKAN MEMBAWA PERUBAHAN HIDUP
MESKIPUN KEADAAN MASIH BEGITU SULIT.

* * *



RENUNGAN SELASA
Bacaan: MATIUS 25:1-13

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 7-9

Nas: "Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya." (Matius 25:13)


Siap Menunggu

Menunggu sering dianggap sepele. Padahal, tidak semua pekerjaan menunggu dapat dilakukan tanpa persiapan. Menunggu kelahiran anak, misalnya. Selain mempersiapkan fisik sang ibu, perlu juga dipersiapkan kebutuhan bayi. Mulai dari nama, surat-menyurat, hingga kelengkapan pribadi semacam boks bayi, popok, baju dan sepatu.

Persiapan dalam menunggu juga dilakukan gadis-gadis bijaksana untuk menyambut mempelai laki-laki. Mereka membawa minyak, sebagai antisipasi supaya pelitanya tetap menyala. Tidak demikian dengan gadis-gadis bodoh. Mereka hanya membawa pelita, tanpa mempersiapkan minyak. Akibatnya, mereka kelabakan ketika pelitanya hampir padam.

Kedatangan Kristus yang kedua merupakan arah tujuan seluruh rangkaian ibadah dan hidup kita. Karena itu, sepantasnya kita menanti kedatangan-Nya dengan antusias. Berlaku bijaksana dengan berjaga-jaga dan selalu siaga selama menantikan kedatangan Kristus. Sebab, bukankah tak seorang pun tahu hari kedatangan-Nya? Inilah yang menjadi alasan bagi orang percaya harus senantiasa siap sedia.

Kesiapan menyambut Kristus bukan sekadar mengaku beriman. Perlu sikap hati yang senantiasa menyatakan kasih dan kerinduan akan Dia: mengupayakan pengudusan diri. Sebab, kedatangan Yesus akan memisahkan antara yang siap dan yang melalaikan. Lagi pula, setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing. Sekalipun persekutuan orang kudus membawa manfaat, pada akhirnya kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri, tanpa dapat memohon pertolongan dari orang lain. --EBL/www.renunganharian.net

* * *
BAGAIMANA MUNGKIN KITA MENGAKU MERINDUKAN TUHAN JIKA UNTUK
BERJAGA-JAGA MENYAMBUT KEDATANGAN-NYA SAJA KITA LENGAH DAN LELAH?

* * *


RENUNGAN RABU
Bacaan: KISAH PARA RASUL 2:41-47

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 10-13

Nas: Semua orang yang percaya tetap bersatu, dan semua milik mereka adalah milik bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. (Kis. 2:44-45)


Hati yang Berkarat

Sore itu sepeda motor saya terhenti di perempatan lampu merah. Suasana begitu riuh bersamaan dengan jam pulang kantor. Mata saya tertegun ketika melihat seorang ibu yang menggendong barang bawaan di punggungnya meminta tumpangan kepada seorang pengendara yang terlihat acuh dan enggan menolong. Namun siapa sangka, ada seorang ibu lain yang dengan senang hati mengulurkan tangannya dan mengajaknya membonceng di kendaraannya. Betapa senang ibu itu ada orang yang membantu.

Saat ini, betapa jarangnya menemukan hati seperti itu. Seseorang yang telah lama percaya Yesus pun bisa mengalami degradasi kasih yang menjadi identitas sejatinya dalam Yesus. Orang percaya perlu mencontoh Yesus setiap waktu dalam menjalani hari-harinya. Memiliki buah-buah Roh yang bisa dinikmati orang lain sebagaimana dalam Galatia 5:22-23 dikatakan, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."

Kita hidup dalam dunia yang sedang asing dengan kasih. Ada begitu banyak hal yang memengaruhi kita untuk memilih apakah perlu mengasihi orang lain atau tidak. Ada begitu banyak hal yang membuat kita mulai ragu untuk mengasihi sehingga hati mulai berkarat secara fungsi karena jarang dipergunakan untuk mengasihi. Betapa memedihkan jika hal itulah yang hari-hari ini sedang kita alami. Kiranya perkataan Paulus dalam Kolose 3:23 mengingatkan kita, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." --YGP/www.renunganharian.net

* * *
MESKIPUN ADA BEGITU BANYAK KEMUNGKINAN KITA DIKHIANATI
KETIKA KITA MENGASIHI, TETAPLAH MENGASIHI.

* * *



RENUNGAN KAMIS
Bacaan: 1 TIMOTIUS 4:1-8

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 14-17

Nas: Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa pada waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. (1 Timotius 4:1)


Peringatan Roh Kudus

Suatu peringatan biasanya disampaikan sebagai ungkapan perhatian, kepedulian, dan kasih terhadap orang yang menerima peringatan itu. Sekiranya kita yang menjadi sasaran dari peringatan itu, hendaklah kita respons dengan ucapan syukur, karena ada maksud baik terkait peringatan itu. Bagaimana dengan peringatan yang Roh Kudus sampaikan? Selain bertujuan untuk kebaikan, tentu saja urgensinya sangat layak untuk kita perhatikan, melebihi peringatan seperti apa pun yang disampaikan oleh manusia.

Nas renungan hari ini memperingatkan apa yang akan terjadi pada masa mendatang, mengenai orang percaya yang akan murtad karena terkena tipu daya pendusta, sebagai wujud pekerjaan roh penyesat dan ajaran setan-setan (ay. 1-2). Mengenali hal ini memang sukar, karena tipu daya biasanya dikerjakan dengan sangat halus. Namun, kita tetap dapat mengenalinya, minimal dari dua tanda yang Paulus sampaikan, yakni terkait larangan untuk menikah dan soal larangan menikmati makanan yang seharusnya diterima dengan ucapan syukur karena semuanya dikuduskan oleh firman Allah dan doa (ay. 3-5).

Jadi, sekiranya saat ini kita mulai melihat dua perkara itu, mungkin untuk masa inilah peringatan itu Roh Kudus sampaikan, agar kita lebih berhati-hati supaya tidak terjebak oleh tipu daya roh penyesat dan ajaran setan. Terlebih lagi, seperti nasihat Paulus kepada Timotius, sedapat mungkin kita ingatkan saudara-saudara seiman kita (ay. 6), agar jangan sampai ada yang menjadi murtad dan meninggalkan iman mereka kepada Kristus. --GHJ/www.renunganharian.net

* * *
PERINGATAN ROH KUDUS TIDAK UNTUK DIABAIKAN,
TETAPI UNTUK DICERMATI DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH.

* * *



RENUNGAN JUMAT
Bacaan: YOHANES 16:4-15

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 18-20

Nas: "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepad (Yohanes 16:13)


Panduan Keabadian

Hidup di era digital memudahkan pencarian tempat-tempat baru yang belum kita kenal. Selama ponsel pintar masih terhubung dengan jaringan internet, sistem navigasi yang berada di dalamnya akan memandu kita melintasi jalan yang harus ditempuh supaya dapat tiba di tempat tujuan tanpa takut tersesat. Kemudahan ini tentu saja menjanjikan kenyamanan di sepanjang perjalanan kita.

Kehadiran Roh Kudus dalam diri orang percaya tak ubahnya sistem navigasi yang sanggup memandu kita tiba di rumah Bapa dengan selamat. Sebagai Penolong yang diutus Kristus (ay. 7) untuk menyertai kita selama-lamanya (Yoh. 14:16), Roh Kudus berperan dalam memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (ay. 13). Peran penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata lantaran akan membawa kita tetap berada di jalan Tuhan.

Peran inilah yang menciptakan rasa aman dan nyaman dalam menempuh perjalanan hidup nan penuh misteri selama kita berada di dalam dunia. Sebagaimana Dia akan selalu menginsafkan dunia terhadap dosa, kebenaran, dan penghakiman (ay. 8), keberadaan Roh Kudus sebagai pengganti Kristus (ay. 5) selalu menciptakan ketenangan hidup tanpa menyisakan kekhawatiran di dalamnya.

Selama ada Roh Kudus kita tidak akan pernah takut tersesat. Sebagai panduan keabadian yang dapat diandalkan, Dia sanggup membawa kita menyusuri jalan yang lurus. Jalan kebenaran yang pada akhirnya nanti berujung pada hidup kekal bersama dengan Kristus. --EML/www.renunganharian.net

* * *
ROH KUDUS ADALAH PANDUAN KEABADIAN YANG MEMBAWA
ORANG PERCAYA TIBA DI RUMAH BAPA DENGAN SELAMAT.

* * *



RENUNGAN SABTU
Bacaan: 1 TIMOTIUS 1:12-17

Bacaan Setahun: 2 Tawarikh 21-24

Nas: Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang yang ganas tetapi telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. (1 Timotius 1:13)


Catatan Kelam Paulus

Dalam suatu ibadah, jemaat yang hadir cukup terkejut melihat sosok yang datang bersama pembicara tamu. Raut mukanya terlihat sangar dengan badan besar dan penuh tato. Ketika tiba waktu pemberitaan firman, orang itu diminta untuk bersaksi. Melalui kesaksian itu, terjawablah rasa penasaran dari jemaat yang hadir mengenai orang tersebut. Ia punya latar belakang sebagai seorang preman, juga pernah masuk penjara berkali-kali, sebelum bertobat dan menerima Yesus, lalu memberi hidup untuk melayani Tuhan.

Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mengakui bahwa dirinya pernah memiliki catatan kelam: penghujat, penganiaya, dan ganas. Ia juga dikenal suka mengejar, menangkap, menyeret para pengikut Kristus, bahkan ia setuju ketika Stefanus dibunuh dengan cara dilempari batu (Kis. 8:1a; 9:1-2). Namun, selain mengakui bahwa semua tindakan itu dilakukan "tanpa pengetahuan dan di luar iman", Paulus juga menyebut kesabaran Yesus yang luar biasa atas dirinya menjadi kunci pertobatannya. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya (ay. 16).

Jika seorang Paulus dapat mengalami pertobatan dan pembaruan hidup, kita meyakini bahwa orang-orang dengan latar belakang kelam lainnya juga dapat menerima keselamatan sebagai buah dari kesabaran Yesus atas manusia. Hanya, terkadang kita perlu belajar bersabar sampai melihat adanya perubahan nyata dalam diri orang-orang yang kita harapkan untuk bertobat. --GHJ/www.renunganharian.net

* * *
KARYA ROH KUDUS SANGGUP MENGUBAHKAN MASA LALU
YANG KELAM MENJADI PENUH HARAPAN.

* * *




MOTTO JPA : " ANDA BUKAN ORANG ASING, TETAPI KELUARGA KAMI DALAM TUHAN "
& JPA VISION : " Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya " ( LUKAS 1:17c )


JPA VISION 2023 : " HISTORY MAKER " ( PEMBUAT SEJARAH ) | Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #JPAVision​​​ #HistoryMaker2023 #PembuatSejarah2023 #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan #InfoIbadah​​​ #multimediaJPA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "

 Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "  Maz. 32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau d...

Post Bottom Ad

Halaman