RENUNGAN EDISI 7 AGUSTUS 2022 - JPA CHANNEL

JPA CHANNEL

JPA VISION 2024 : " UNLIMITED LOVE " ( KASIH TANPA BATAS )

MOTTO JPA : " KELUARGA JPA - TUHAN BEKERJA - JPA BERDAMPAK "

Breaking News


Cari Blog Ini

Jumat, 05 Agustus 2022

RENUNGAN EDISI 7 AGUSTUS 2022

 RENUNGAN HARIAN


RENUNGAN SENIN
Bacaan: EFESUS 3

Bacaan Setahun: Yesaya 1-4

Nas: Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui pengertianku tentang rahasia Kristus. (Efesus 3:4)


Pemotret Terpotret Potret

Ketika pemotret memotret seseorang, dia merekam sesuatu dari si terpotret, dan menuturkan itu lewat potret yang dihasilkan. Tentu, potret itu bertutur tentang si terpotret: anggun, sederhana, ramah, dll. Namun, potret itu juga bertutur tentang si pemotret: angle yang dipilihnya, selera estetikanya, nilai-nilai yang dihidupinya, dan sebagainya. Semua potret berbicara tentang si terpotret dan si pemotret.

Paulus mengenal Kristus dengan amat dalam. Pengenalan itu dia tuliskan dalam surat-suratnya. Tulisan itu bermaksud menunjukkan Kristus. Tetapi, coba cermati kata Paulus, "Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui pengertianku tentang rahasia Kristus." Anda lihat? Surat Paulus itu pun ternyata seperti potret: tidak hanya memberi gambaran tentang Kristus, tetapi juga tentang Paulus sendiri, yakni pengertian Paulus tentang Kristus. Tulisan Paulus tentang Kristus itu (potret) berbicara tentang Kristus (terpotret) dan tentang Paulus sendiri (pemotret).

Demikianlah. Berbicara-lisan, tertulis, atau cara lainnya-adalah memotret. Ketika kita membicarakan sesuatu atau seseorang, paparan kita memberi gambaran tentang hal atau orang yang kita bicarakan, dan juga tentang diri kita sendiri: kita menghormati, atau merendahkan sesama; memahami masalah, atau tak mengerti; menyukai kebenaran, atau dusta; menabur damai, atau kemelut; demikian seterusnya.

Sungguh, sangatlah penting bagi kita memperhatikan kenyataan tersebut agar kita selalu ingat untuk senantiasa mengendalikan diri. --EE/www.renunganharian.net

* * *
TIAP LEMBAR POTRET MEMOTRET SI TERPOTRET,
DAN SEKALIGUS MEMOTRET SI PEMOTRET.

* * *


RENUNGAN SELASA
Bacaan: KELUARAN 32

Bacaan Setahun: Yesaya 5-9

Nas: Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami ...." (Keluaran 32:1)


Perangkap Konyol

Salah satu tantangan bagi pemimpin ialah adanya godaan untuk menyenangkan para pengikutnya, dengan cara yang keliru. Tidak berani menolak permintaan mereka, sekalipun jelas bertentangan dengan kebenaran. Memilih tetap populer dan mendapat pengakuan banyak orang, sekalipun menyimpang dari jalur yang seharusnya. Hanya cari aman, serta demi kenyamanan sendiri.

Harun terjebak dalam perangkap ini pada salah satu episode kepemimpinannya. Musa telah naik ke Gunung Sinai selama 40 hari, sedangkan seluruh umat berkemah di padang gurun. Selama absennya Musa, Harunlah pemimpin mereka. Lalu, umat itu meminta Harun membuat allah bagi mereka. Sebuah patung untuk disembah, yang akan memimpin mereka menuju Kanaan.

Mudah sekali melihat bahwa ini adalah permintaan yang salah dan konyol. Setelah mengalami berbagai mukjizat Allah untuk membebaskan mereka dari Mesir, bagaimana mungkin mereka berpikir bahwa Allah yang hidup dan berkuasa itu dapat diganti dengan sebuah patung? Namun yang lebih parah lagi adalah reaksi Harun. Ia tidak membantah atau mengoreksi mereka. Malahan, ia meminta anting-anting emas seluruh bangsa itu, lalu membentuknya menjadi patung lembu. Seluruh umat itu pun jatuh dalam penyembahan berhala, yang harus mereka bayar mahal dengan hilangnya tiga ribu nyawa.

Seperti Harun, terkadang kita bertindak secara salah bukan karena kita tidak mengetahuinya, namun karena kita lebih memilih untuk menyenangkan manusia. Satu kesalahan fatal yang nantinya kita sesali. Hendaknya kita terus belajar menaati Tuhan. Itulah yang menyenangkan hati-Nya. --HT/www.renunganharian.net

* * *
MENGETAHUI KEBENARAN TIDAKLAH CUKUP,
DIPERLUKAN KEBERANIAN UNTUK MENERAPKANNYA DALAM HIDUP.

* * *


RENUNGAN RABU
Bacaan: AYUB 33:14-18

Bacaan Setahun: Yesaya 10-14

Nas: "Untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang." (Ayub 33:17)


Melenyapkan Kesombongan

Suatu ketika, saat sedang berjalan, mendadak kaki kiri saya kehilangan kekuatan untuk menapak. Saya pun terjatuh dengan cukup keras. Setelah bersusah payah, saya pun dapat bangkit, lantas menuju kamar tidur untuk berbaring. Saya merasa melalui peristiwa itu, Tuhan sedang menegur saya agar bertobat. Sebelumnya, saya melakukan perbuatan yang mendukakan hati-Nya sambil berpikir, "Toh besok saya bisa meminta ampun." Saya mengerti akibat dosa pasti tidak baik. Hanya, saya tak menyangka akan mengalami peristiwa itu.

Allah membenci kesombongan. Karena kesombongan, salah satu pemimpin malaikat terpaksa dibuang dari hadapan-Nya. Ia pun tidak menghendaki umat-Nya melakukan hal yang sama. Terkadang, Allah berbicara dalam hati atau melalui peristiwa tertentu agar manusia berhenti dari kesombongannya. Dalam keheningan malam, Allah mengejutkan manusia dengan teguran demi teguran, agar manusia mengevaluasi hidupnya (ay. 16). Ia tak ingin manusia meneruskan perbuatan yang mendukakan hati-Nya. Sedini mungkin, kesombongan ingin dilenyapkan-Nya dari hati umat-Nya, sebelum berbuah tindakan.

Berbahagialah manusia yang ditegur oleh Tuhan dan yang merespons teguran itu dengan tepat (Ayb. 5:17). Ia sedang mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga ada harapan kehidupannya menjadi lebih baik. Adakah saat ini Allah hendak mengingatkan kita dengan perbuatan, pikiran, atau sikap hati yang mengandung benih kesombongan? Jika ya, mungkin Allah sedang menegur kita. Pastikan kita merespons hal itu dengan tepat! --GHJ/www.renunganharian.net

* * *
KESOMBONGAN TAKKAN PERNAH MENDAPAT TEMPAT DI HATI ALLAH.

* * *


RENUNGAN KAMIS
Bacaan: 2 SAMUEL 10

Bacaan Setahun: Yesaya 15-21

Nas: "Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya." (2 Samuel 10:12)


Senjata Hikmat

Di tengah persoalan, banyak orang berdoa kepada Tuhan. Sayangnya, seringkali mereka berhenti di situ. Padahal, di saat kita berdoa, saat itulah Tuhan memberikan kepada kita senjata hikmat. Berbekal hikmat dari Tuhan, kita diharapkan mampu menyusun strategi untuk keluar dari persoalan.

Bangsa Amon mengetahui bahwa setelah mereka mempermalukan para pegawai Israel, Daud membenci mereka. Demi melindungi diri, mereka menyewa orang Aram untuk berperang bersama melawan orang Israel. Yoab, sang panglima, mendapati dirinya telah dikepung dari dua sisi, dari depan dan dari belakang. Segera Yoab mengatur strategi, menempatkan Abisai, adiknya, memimpin satu kelompok pasukan, sedang ia sendiri memimpin kelompok pasukan lainnya. Sungguh menarik mendengar Yoab mengatakan, "... Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya." Tidak ada kepastian dari Tuhan bahwa hari itu bangsa Israel akan beroleh kemenangan. Sekalipun demikian, berbekal senjata hikmat dari Tuhan, bangsa Israel berjuang membuat strategi terbaik.

Di tengah persoalan, tidak dibenarkan kita duduk bersantai sambil mengatakan, "Berdoa saja dan biarkan Tuhan yang bertindak!" Berdoa memang perlu, namun kita juga tidak boleh berpangku tangan, menolak untuk berjuang. Berdoa tanpa berjuang ibarat pergi ke medan perang, namun enggan untuk bertempur. Jika demikian, mungkinkah kita dapat meraih kemenangan? Sekiranya hari ini kita menemukan diri berada dalam persoalan, berdoalah meminta senjata hikmat kepada Tuhan. Kemudian, gunakanlah senjata tersebut untuk menyusun strategi kemenangan. Hasil akhir memang milik Tuhan, namun perjuangan adalah bagian kita. --LIN/www.renunganharian.net

* * *
SERING KALI KEKALAHAN BUKAN KARENA MUSUH YANG TERLALU KUAT ATAU
PERSENJATAAN YANG KURANG, NAMUN KARENA KITA YANG ENGGAN MENYERANG.

* * *


RENUNGAN JUMAT
Bacaan: FILIPI 3:1-16

Bacaan Setahun: Yesaya 22-26

Nas: ... tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Filipi 3:13-14)


Putuskan Rantai Kegelapan

Kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl tahun 1986 mengakibatkan jutaan orang terpapar radiasi yang berbahaya, bahkan hingga kini beberapa bagian di kota tersebut masih terlarang untuk dilewati. Bagaimanapun, sejak dibuka untuk turis tahun 2011, banyak orang antusias untuk mengunjunginya dengan pemandu khusus. Upaya pembersihan yang terus berjalan memberikan rasa aman di tengah keprihatinan mereka terhadap bencana nuklir terburuk itu.

Masa lalu yang buruk bukan berarti akan menjadikan hari-hari kita selanjutnya suram dan tanpa harapan. Paulus yang dulunya dikenal sebagai penganiaya jemaat Tuhan melupakan kekelaman tersebut dengan bergiat demi Injil Kristus adalah contoh bagi kita yang hidupnya sudah sedemikian hancur untuk bangkit bersama Tuhan karena sungguh Dia mempunyai rencana yang indah bagi kita yang percaya kepada kuasa penebusan-Nya. Meskipun banyak orang membiarkan hidupnya asal lewat akibat luka batin yang terpendam, kita selalu mempunyai Tuhan yang akan mengubah kedukaan mendalam kita menjadi suatu antusias untuk menatap hari yang tidak dapat dipadamkan.

Jangan biarkan kegelapan mengikat kita karena suara hati kita yang terus menuduh bahwa kita tidak layak memperoleh pengampunan-Nya. Tuhan sungguh mau membebaskan kita dari semua kekelaman masa lalu, sehingga hal itu tidak lagi membayangi kita. Dia mau memberikan kesempatan kepada kita kesekian kali untuk memuliakan nama-Nya. --KSD/www.renunganharian.net

* * *
ADA HARAPAN DALAM TUHAN UNTUK MENINGGALKAN MASA LALU ANDA
YANG BURUK DAN BERKARYA UNTUK MEMULIAKAN-NYA.

* * *


RENUNGAN SABTU
Bacaan: MAZMUR 55

Bacaan Setahun: Yesaya 27-31

Nas: Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang." (Mazmur 55:7)


Andai Punya Sayap

Sebuah lagu yang dilantunkan Diva Idola Cilik berjudul "Andai Aku Punya Sayap" membuat saya terharu dan berpikir bahwa si pengarang lagu ini ingin mengajak seseorang tahu tentang dunia yang sangat indah, sampai-sampai ia ingin mengajak keluarganya terbang dan melihat ada kebaikan di luar sana yang bisa dinikmati. Ya, tatkala manusia merasakan banyaknya tekanan, ia bisa berandai-andai punya sayap dan terbang mencari tempat yang dapat membuatnya tenang.

Tekanan yang dialami pemazmur (ay. 9-15) membuatnya juga ingin terbang menjauh hendak menyingkir dan mencari perlindungan (ay. 7-9). Ia jujur mengatakan bahwa hatinya gelisah, takut dan gentar (ay. 5-6)-sungguh perasaan yang tidak menyenangkan. Meski mengalami perasaan tertekan yang sedemikian besar, ia tetap melihat Allah yang berdaulat atas kehidupannya. Ia berseru kepada Tuhan (ay. 17) dan dia merasakan ada pertolongan Tuhan (ay. 18-19) sehingga ia menasihatkan kita untuk menyerahkan semua permasalahan pada Tuhan (ay. 23) karena ia sudah mengalami pemeliharaan Tuhan.

Memercayakan hidup pada Tuhan merupakan sebuah bentuk latihan. Kita bisa saja berandai-andai memiliki sayap dan ingin terbang menjauhi permasalahan yang ada, tetapi ketika Tuhan ingin kita bertahan, ya bertahanlah! Dan mulai belajar untuk berserah pada maksud dan kehendak Tuhan. Tidak gampang karena kita butuh memercayakan hidup kita pada Tuhan secara total, tetapi kita juga dapat merasakan pemeliharaan-Nya. --YDS/www.renunganharian.net

* * *
PERCAYAKAN DIRI KEPADA TUHAN MAKA DIA AKAN MEMELIHARA HIDUPMU,
JANGAN CEPAT-CEPAT INGIN TERBANG MENJAUH.

* * *


MOTTO JPA : "ANDA BUKAN ORANG ASING, TETAPI KELUARGA KAMI DALAM TUHAN"
& JPA VISION : "Mempersiapkan Bagi Tuhan Suatu Umat Yang Layak Bagi-Nya" ( LUKAS 1:17c )


"THE FUTURE IS NOW" (MASA DEPAN ADALAH SEKARANG) | Komunitas Warga GPdI JPA secara online! Anda bebas membicarakan semua tentang GPdI JPA, memberikan komentar, kesaksian, informasi, ataupun kiritikan untuk GPdI JPA agar lebih baik!!

#KeluargaJPA​​​ #TuhanBekerja​​​ #JPABerdampak​​​ #JPAVision​​​ #TheFutureIsNow #GPdI​​​ #GPdIJPA​​​ #Praise​​​ #Renungan #InfoIbadah​​​ #multimediaJPA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "

 Ps. Calvin Waworuntu " Revolusi Penyembahan "  Maz. 32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau d...

Post Bottom Ad

Halaman